Minggu, 11 Maret 2018

Sudah ini ?

Sesudah ini apa lagi? Siapa dari kita yang sebenar-benarnya jahat perihal semua ini?
Mungkin aku? Iya, aku saja sebab aku tidak bisa menyalahkan seutuhnya kepadamu . aku yang terlalu bodoh sehingga awal kita yang sedekat nadi akhirnya dipisahkan karena ego .

Tunggu, sejenak .

Aku tidak berniat untuk mengakhiri percakapan kita selama ini, karena dirimu semestinya sadar kalau aku hanya membatasi jarak kita bukan untuk mengakhiri semuanya, sebab ada hal-hal yang aku harus jaga juga disini .

Kamu tahulah pasti, bukan begitu?
Lantas kenapa kamu ingin mengakhiri semua itu ? Membicarakan aku bahkan di depanku dengan semuanya, seakan-akan kau tidak melihatku ada atau mungkin aku saja yang terlalu menjadikan sesuatu pembicaraanmu dalam kategori kebaperan ku ? Sehingga kamu dengan leluasanya melayangkan hukuman yang begitu sakit untuk aku terima .

Tenang, aku tidak marah aku hanya tertawa tidak bisa kubayangkan seseorang yang mempunyai tingkah lucu dan senyum manis itu mempunyai kata-kata yang sangat menyakitkan hati ini, mungkin kau anggap semuanya hanya bahan candaan kamu untuk ke semua tapi kau tidak pernah fikir apakah perkataan yang kamu lontarkan itu berbuah tertawa apa tersakit ? Pernah kau sadar ? .

Jelas, aku masih menyimpan semua apa yang keluar dari mulut itu . dengan puasnya meneriaki se isi ruangan itu"makanya jangan hati terus dipikirkan, cinta-cinta, selesai dulu baru hati yang dipikirkan, tulis sana-sini status galau yang bertemahkan patah hati" . Aku tertawa dan kaget dengan prilakumu itu, sungguh mengapa ? Apa yang membuatmu sebegitu benci denganku ?

Apakah masalah hatiku kepadamu yang kau benci ? Atau apakah masalah sikapku terhadapmu yang semakin hari semakin tertutup ? Atau ada yang lainnya ? .

Bukankah semua pertanyaan itu sudah terjawab ? Atau mungkin kurang jelas ?
Baik, aku akan menjawabmu .

Pertama, kau berhak untuk membenciku perihal kecemburuanku, kan kita ini teman.. Yang kekal tapi jangan paksa diri untuk membuang perasaanku ini terhadapmu, aku akan membuangnya tapi itu masih sulit aku lakukan dan maafkan diri ini jika membuatmu sebegitu benci kepadaku, kau bebas melalukannya, kaupun berhak .

Kedua, aku menjaga jarak darimu untuk tidak terlalu melukai perasaanku kaupun pasti tahu, kan sudah tertulis di statusmu... Maaf sekali lagi ke ge-eran . kita nanti bakal dekat sedekat dulu, tapi untuk sekarang maafkan aku belum bisa menyembuhkan hati ini .

Ketiga, kumohon jangan pernah lagi membicarakan apa yang telah kau lontarkan diruangan itu, jujur aku tidak sangka kau bisa sejahat itu juga .

Keempat, aku dan kau katanya sudah goodbye ? Jika maumu, silahkan.. Mauku, tunggu aku belum bisa .

Walau mulut itu sudah menjatuhkan sebuah hukuman yang teramat perih yang pernah kudengar .

0 komentar:

Posting Komentar