Senin, 26 Maret 2018

Pilu

Seperti malam yang selalu menemani sunyi
Seperti pagi yang selalu menceriakan hati
Seperti siang yang selalu menghangatkan jiwa
Seperti sore yang selalu menyelimuti angan .

Rindu padamu tidak akan pernah habis, aku dan semesta menyayangimu !

Bekas luka yang ku goreskan dihatimu mungkin sudah kau maafkan tapi mungkin kau tidak pernah lupa akan hal itu, sembari ku berdoa aku ingin bersua lebih lama lagi denganmu .

Apa kabar ? 3 hari yang lalu setelah pertikaian kita ini, kau memutuskan untuk membenci padaku dan selama 3 hari itu aku bertanya pada malam-malamku, dirimu dimana? Sedang apa? Sudah makan? Tidur tidak terlalu lama kan? Karena sungguh aku sakit tanpa kabar-kabar mu .

Hampir mati rasa aku dibuatnya, karena pada siapa lagi ku kan menunggu pesan-pesan singkat yang selalu aku cemaskan ? .

Aku rindu padamu dengan segala macam tingkah mu .
Aku rindu padamu dengan segala perhatian mu .
Aku rindu padamu dengan segala yang kau tampilkan saat bersua denganku .

Rinduku sebatas angan, kau tidak akan lagi bisa ku rindu seperti saat dulu, saat dimana tangan lebih dekat dari sebelumnya, saat senyum lebih dekat dari sebelumnya, saat raga sedekat nadi dari sebelumnya, kini yang ada tinggal pilu dalam hati..

Berjalan dengan sendirinya tanpa kau di sisiku lagi .

Tapi, jangan cemas kebahagianmu akan segera datang bukan lagi bersamaku melainkan pemilik hati mu yang baru .

Sadari Awal

Sini lah mendekat kuceritakan kepadamu sedikit hal apa saja yang selalu membuat hati ini masih tetap mencintaimu? dikarenakan olehmu yang selalu mampu membuat hati berdecak kagum terhadapmu, yang kupikir tentang dirimu itu hanya satu "kapan dirimu sadar, ada yang setengah mati berjuang untuk memilikimu"


Selepas itu, aku baru tau.., kau takkan dan takkan pernah ingin mengetahuinya, dirimu bahkan tak pernah melihat diriku yang telah memperjuangkanmu disini.

sadari awal, aku tahu kau takkan pernah mempunyai perasaan yang sama sepertiku .
sadari awal, kau bahkan tak pernah menengok kebelakang melihatku melalui pandanganmu .
Sadari awal, aku baru tahu kau disana bersama dengan pemilik hati mu.

Sadari awal, aku salah mencintaimu .


Minggu, 18 Maret 2018

Pesanku

Pada bagian ini..

aku tidak perlu terlalu banyak mengeluarkan nada yang sedikit mencemaskan diriku kepadamu..

aku, ingin memberimu pesan teruntuk dirimu yang berhasil kau lukis luka disini !

entah kenapa, bagian ini sangat sulit kusampaikan kepadamu..

demikianlah dirimu yang acuh tak acuh dengan rasaku kepadamu..

kau berhasil..

SELAMAT !

menjadikan dirinya sebagai alasan untuk  menjadikan lenyap harapanku..

KEPADAMU !!..

Sekali lagi, Selamat !

Bayang

"Barangkali aku hanya menjadi bayang-bayang yang selalu saja mengikuti langkah kakimu kemana raga itu bertuju"


Aku mencintaimu sejak dimana senyum itu terlintas di benakku. Sungguh yang ku ingat tentang semuanya hanya kamu, terimakasih sudah menjadi bagian dari ceritaku ini :) .


Kau tak perlu tau sejauh mana aku terjatuh mencintaimu, kaupun tak ingin mengetahuinya.


Aku.. dengan segala kesabaran menunggu hati itu seutuhnya menjadi milikku. tapi, kau masih saja tak memperdulikan rasaku.


bodohnya aku, tak pernah mengatakan apa yang selama ini kurasa padamu, aku lebih pilih diam dibanding mengutarakannya karena demikianlah aku.. aku takut jika pesanku tersampaikan kepadamu apakah semuanya akan baik-baik saja sejak pertama kita bertemu?


aku takut, ketika kau mengetahuinya kau tak lagi bisa tersenyum semanja itu kepadaku.
aku takut, ketika kau mengetahuinya aku tak bisa lagi sedekat ini kepadamu.
aku takut, ketika kau mengetahuinya aku...


bertemu dengan kata"perpisahan" lagi :(


biarkan saja begini.. biarkan cintaku semakin besar kepadamu dan biarkan aku .....


Selalu menjadi bayang-bayang disela kesibukanmu :)


Rumah Baru

"kamu tau, aku mempunyai hati yang baru" :) .

sebelum pernyataan itu keluar dari mulut seorang yang ter-amat dihati, aku selalu bahagia dengan adanya..

bahwa keakuanku...

Aku selalu menjadikan dirimu alasan hatiku untuk selalu mensyukuri semua adanya..
bahkan aku selalu menjadikan dirimu alasan untuk selalu berjuang kedepan, agar nantinya kau tau seriusnya aku kepadamu sebesar apa itu :)

dulu semuanya baik-baik saja bahkan saat itu, aku tak pernah berfikir tentangmu. tentang isi hatimu kepadaku sebagaimana diriku kepadamu.

sungguh aku dibawa kedalam zona nyamanmu, aku lupa satu hal darimu bahwa saat aku mencintaimu apakah akan berbalas kasih atau hanya sebatas


"kamu sudah aku anggap sebagai sahabat aku" .


Saat perasaanmu menyatakan sebuah kalimat yang sama sekali tak ingin ku dengar "bahwa kau sudah mempunyai hati yang baru" aku ikut senang, hatimu mempunyai rumah yang baru :).


yang sangat ku kecewa saat kau sudah menemukan hati yang baru kau tak pernah sama sekali bertanya tentangku, tentang apa yg selama ini aku rasakan saat bersamamu :(


Selamat Kekasih .


Selamat ! kau berhasil melukis luka yang teramat dalam disini .


Jumat, 16 Maret 2018

Tentang Impianku

Sebelum aku memulainya.. alangkah bahagianya aku ketika kau sudah membaca bagian pada halaman-halaman ini :) .

Perempuanku, kau tau? impian apa saja yang ingin aku bangun bersamamu dikemudian hari? tapi sepertinya kamu sudah melenyapkan semuanya dengan begitu mudahnya .

Iya, yakinku kepadamu tentang hal ini, aku kecewa bahwa dirimu yang disana sudah milik bagian dari orang lain, orang lain yang belum tentu bisa mencintaimu sebagaimana aku mencintaimu disini.
Dengan sabar aku menunggu hati itu menjadi bagian dariku tapi yang kudapat hanya keresehan setiap harinya, timbul dihati mengatakan bahwa"KAU DISANA TIDAK INGIN MENJADIKAN DIRIKU SESUATU YANG AKU HARAPKAN" .

Selepas kepergian, ada rasa penyesalan disini. rasa yang dari dulu aku ingin menyatakan kepadamu tapi di sisi lainku, aku takut mengatakan demikian.. mengatakan bahwa" AKU MENCINTAIMU ".
Aku takut, aku benar benar takut akan kalimat itu ku utarakan kepadamu, yang aku takutkan ketika muncul balasan darimu kau tak pernah mencintaiku sedemikian aku mencintaimu disini .. oh perempuanku :( .

Aku lebih baik diam dengan perasaanku disini, sebab ketika perasaan itu sudah kau dengarkan, kita yang dulu sedekat nadi takkan pernah bisa sedekat itu lagi, seperti senyum yang setiap hari menyenangkan hariku
canda yang setiap hari menyelimutiku, dan
perhatianmu kepadaku yang begitu melekat di pikiranku .

Maafkan aku untuk hal ini aku sungguh pecundang di hadapanmu..

berharap hati itu seutuhnya milikku
berharap impianmu bisa menjadi bagian dariku
berharap berbalas kasih tanpa harus mengatakan"aku cinta kamu" .

Satu penyesalan yang sampai saat ini aku sesalkan kepadamu, kau tidak pernah bertanya sedikitpun perasaanku kepadamu sebagaimana itu .. yang kau tau hanyalah aku bahagia disini melihatmu bersamanya .

Tidak perempuanku ! bahagia yang kau lihat itu hanyalah fisikku saja, kau tidak akan tau hatiku sebagaimana
Jatuh sejatuh jatuhnya
Sakit sesakit sakitnya
Hancur sehancur hancurnya

Perempuanku, impian yang aku harapkan itu kau sudah lenyapkan semuanya termasuk hati yang sungguh mencinta pada diri itu .

Akan Tetap Begini, Mencintaimu

Demikian lah diriku yang selalu saja masih ingin bersamamu, kenapa? Karena itulah konsekuensi hatiku untuk tetap bisa mencintaimu .

Sampai kapan cintaku itu kepadamu? Besok? Lusa? Atau mungkin selamanya? Entahlah, aku tidak pernah berpikir untuk tidak bisa mencintaimu lagi.. Saat ini aku hanya ingin bersenang sedih dalam hati yang ter ombang ambing yang mencintaimu tanpa pernah kau mengetahuinya .

Kita memang beda, kau dengan segala kesempurnaan mu dan aku dengan segala ketulusanku .

Tulus? Saat kau mengetahui nya, tapi apa benar kau ingin mengetahuinya?

Mungkin saja tidak .

Biarkan hati ini semakin besar terhadapmu
Biarkan saja, cinta dalam diamku ku nikmati adanya
Biarkan saja, sampai tuhan memberitahumu seberapa jatuh hati aku kepadamu .

Insya Allah kita akan dipersatukan entah dalam se-romantis apa, baik sebagai pendamping hidupmu atau sebagai teman biasa mu saja, sulit untuk menerima keadaan ku yang seperti sekarang yang rela jatuh berkali-kali untuk mendapatkanmu tapi, kau malah asik dengan ketidakpedulianmu .

Aku masih saja seperti ini, tetap mencintaimu meski harus menerima kenyataan kau mencintai seseorang diluar sana tapi aku yakin dengan pilihan dari mu itu menyelesaikan masalah padamu .

Masalahmu memang selesai, tapi masalahku tidak ! aku harap kau tidak akan pernah lagi mengunjungiku untuk pengakuan patah hatimu lagi, karena aku benci mengatakan ini ...

Ketika hati itu dipatahkan lagi, datang dan ceritalah denganku selalu ada tempat untuk mulut itu mengadukan segalah keluh kesahnya .

"Sebagaimana tuhan tidak pernah membenci ciptaannya ketika melakukan dosa-dosanya" padahal begitu keji dirasakannya .

sebagaimana tuhan akan tetap mencintai makhluknya demikian juga dengan aku sebagaimana kau menyakiti hati ini lagi dan lagi, Aku ...

Masih bisa cinta denganmu . .