Senin, 26 Maret 2018

Pilu

Seperti malam yang selalu menemani sunyi
Seperti pagi yang selalu menceriakan hati
Seperti siang yang selalu menghangatkan jiwa
Seperti sore yang selalu menyelimuti angan .

Rindu padamu tidak akan pernah habis, aku dan semesta menyayangimu !

Bekas luka yang ku goreskan dihatimu mungkin sudah kau maafkan tapi mungkin kau tidak pernah lupa akan hal itu, sembari ku berdoa aku ingin bersua lebih lama lagi denganmu .

Apa kabar ? 3 hari yang lalu setelah pertikaian kita ini, kau memutuskan untuk membenci padaku dan selama 3 hari itu aku bertanya pada malam-malamku, dirimu dimana? Sedang apa? Sudah makan? Tidur tidak terlalu lama kan? Karena sungguh aku sakit tanpa kabar-kabar mu .

Hampir mati rasa aku dibuatnya, karena pada siapa lagi ku kan menunggu pesan-pesan singkat yang selalu aku cemaskan ? .

Aku rindu padamu dengan segala macam tingkah mu .
Aku rindu padamu dengan segala perhatian mu .
Aku rindu padamu dengan segala yang kau tampilkan saat bersua denganku .

Rinduku sebatas angan, kau tidak akan lagi bisa ku rindu seperti saat dulu, saat dimana tangan lebih dekat dari sebelumnya, saat senyum lebih dekat dari sebelumnya, saat raga sedekat nadi dari sebelumnya, kini yang ada tinggal pilu dalam hati..

Berjalan dengan sendirinya tanpa kau di sisiku lagi .

Tapi, jangan cemas kebahagianmu akan segera datang bukan lagi bersamaku melainkan pemilik hati mu yang baru .

Sadari Awal

Sini lah mendekat kuceritakan kepadamu sedikit hal apa saja yang selalu membuat hati ini masih tetap mencintaimu? dikarenakan olehmu yang selalu mampu membuat hati berdecak kagum terhadapmu, yang kupikir tentang dirimu itu hanya satu "kapan dirimu sadar, ada yang setengah mati berjuang untuk memilikimu"


Selepas itu, aku baru tau.., kau takkan dan takkan pernah ingin mengetahuinya, dirimu bahkan tak pernah melihat diriku yang telah memperjuangkanmu disini.

sadari awal, aku tahu kau takkan pernah mempunyai perasaan yang sama sepertiku .
sadari awal, kau bahkan tak pernah menengok kebelakang melihatku melalui pandanganmu .
Sadari awal, aku baru tahu kau disana bersama dengan pemilik hati mu.

Sadari awal, aku salah mencintaimu .


Minggu, 18 Maret 2018

Pesanku

Pada bagian ini..

aku tidak perlu terlalu banyak mengeluarkan nada yang sedikit mencemaskan diriku kepadamu..

aku, ingin memberimu pesan teruntuk dirimu yang berhasil kau lukis luka disini !

entah kenapa, bagian ini sangat sulit kusampaikan kepadamu..

demikianlah dirimu yang acuh tak acuh dengan rasaku kepadamu..

kau berhasil..

SELAMAT !

menjadikan dirinya sebagai alasan untuk  menjadikan lenyap harapanku..

KEPADAMU !!..

Sekali lagi, Selamat !

Bayang

"Barangkali aku hanya menjadi bayang-bayang yang selalu saja mengikuti langkah kakimu kemana raga itu bertuju"


Aku mencintaimu sejak dimana senyum itu terlintas di benakku. Sungguh yang ku ingat tentang semuanya hanya kamu, terimakasih sudah menjadi bagian dari ceritaku ini :) .


Kau tak perlu tau sejauh mana aku terjatuh mencintaimu, kaupun tak ingin mengetahuinya.


Aku.. dengan segala kesabaran menunggu hati itu seutuhnya menjadi milikku. tapi, kau masih saja tak memperdulikan rasaku.


bodohnya aku, tak pernah mengatakan apa yang selama ini kurasa padamu, aku lebih pilih diam dibanding mengutarakannya karena demikianlah aku.. aku takut jika pesanku tersampaikan kepadamu apakah semuanya akan baik-baik saja sejak pertama kita bertemu?


aku takut, ketika kau mengetahuinya kau tak lagi bisa tersenyum semanja itu kepadaku.
aku takut, ketika kau mengetahuinya aku tak bisa lagi sedekat ini kepadamu.
aku takut, ketika kau mengetahuinya aku...


bertemu dengan kata"perpisahan" lagi :(


biarkan saja begini.. biarkan cintaku semakin besar kepadamu dan biarkan aku .....


Selalu menjadi bayang-bayang disela kesibukanmu :)


Rumah Baru

"kamu tau, aku mempunyai hati yang baru" :) .

sebelum pernyataan itu keluar dari mulut seorang yang ter-amat dihati, aku selalu bahagia dengan adanya..

bahwa keakuanku...

Aku selalu menjadikan dirimu alasan hatiku untuk selalu mensyukuri semua adanya..
bahkan aku selalu menjadikan dirimu alasan untuk selalu berjuang kedepan, agar nantinya kau tau seriusnya aku kepadamu sebesar apa itu :)

dulu semuanya baik-baik saja bahkan saat itu, aku tak pernah berfikir tentangmu. tentang isi hatimu kepadaku sebagaimana diriku kepadamu.

sungguh aku dibawa kedalam zona nyamanmu, aku lupa satu hal darimu bahwa saat aku mencintaimu apakah akan berbalas kasih atau hanya sebatas


"kamu sudah aku anggap sebagai sahabat aku" .


Saat perasaanmu menyatakan sebuah kalimat yang sama sekali tak ingin ku dengar "bahwa kau sudah mempunyai hati yang baru" aku ikut senang, hatimu mempunyai rumah yang baru :).


yang sangat ku kecewa saat kau sudah menemukan hati yang baru kau tak pernah sama sekali bertanya tentangku, tentang apa yg selama ini aku rasakan saat bersamamu :(


Selamat Kekasih .


Selamat ! kau berhasil melukis luka yang teramat dalam disini .


Jumat, 16 Maret 2018

Tentang Impianku

Sebelum aku memulainya.. alangkah bahagianya aku ketika kau sudah membaca bagian pada halaman-halaman ini :) .

Perempuanku, kau tau? impian apa saja yang ingin aku bangun bersamamu dikemudian hari? tapi sepertinya kamu sudah melenyapkan semuanya dengan begitu mudahnya .

Iya, yakinku kepadamu tentang hal ini, aku kecewa bahwa dirimu yang disana sudah milik bagian dari orang lain, orang lain yang belum tentu bisa mencintaimu sebagaimana aku mencintaimu disini.
Dengan sabar aku menunggu hati itu menjadi bagian dariku tapi yang kudapat hanya keresehan setiap harinya, timbul dihati mengatakan bahwa"KAU DISANA TIDAK INGIN MENJADIKAN DIRIKU SESUATU YANG AKU HARAPKAN" .

Selepas kepergian, ada rasa penyesalan disini. rasa yang dari dulu aku ingin menyatakan kepadamu tapi di sisi lainku, aku takut mengatakan demikian.. mengatakan bahwa" AKU MENCINTAIMU ".
Aku takut, aku benar benar takut akan kalimat itu ku utarakan kepadamu, yang aku takutkan ketika muncul balasan darimu kau tak pernah mencintaiku sedemikian aku mencintaimu disini .. oh perempuanku :( .

Aku lebih baik diam dengan perasaanku disini, sebab ketika perasaan itu sudah kau dengarkan, kita yang dulu sedekat nadi takkan pernah bisa sedekat itu lagi, seperti senyum yang setiap hari menyenangkan hariku
canda yang setiap hari menyelimutiku, dan
perhatianmu kepadaku yang begitu melekat di pikiranku .

Maafkan aku untuk hal ini aku sungguh pecundang di hadapanmu..

berharap hati itu seutuhnya milikku
berharap impianmu bisa menjadi bagian dariku
berharap berbalas kasih tanpa harus mengatakan"aku cinta kamu" .

Satu penyesalan yang sampai saat ini aku sesalkan kepadamu, kau tidak pernah bertanya sedikitpun perasaanku kepadamu sebagaimana itu .. yang kau tau hanyalah aku bahagia disini melihatmu bersamanya .

Tidak perempuanku ! bahagia yang kau lihat itu hanyalah fisikku saja, kau tidak akan tau hatiku sebagaimana
Jatuh sejatuh jatuhnya
Sakit sesakit sakitnya
Hancur sehancur hancurnya

Perempuanku, impian yang aku harapkan itu kau sudah lenyapkan semuanya termasuk hati yang sungguh mencinta pada diri itu .

Akan Tetap Begini, Mencintaimu

Demikian lah diriku yang selalu saja masih ingin bersamamu, kenapa? Karena itulah konsekuensi hatiku untuk tetap bisa mencintaimu .

Sampai kapan cintaku itu kepadamu? Besok? Lusa? Atau mungkin selamanya? Entahlah, aku tidak pernah berpikir untuk tidak bisa mencintaimu lagi.. Saat ini aku hanya ingin bersenang sedih dalam hati yang ter ombang ambing yang mencintaimu tanpa pernah kau mengetahuinya .

Kita memang beda, kau dengan segala kesempurnaan mu dan aku dengan segala ketulusanku .

Tulus? Saat kau mengetahui nya, tapi apa benar kau ingin mengetahuinya?

Mungkin saja tidak .

Biarkan hati ini semakin besar terhadapmu
Biarkan saja, cinta dalam diamku ku nikmati adanya
Biarkan saja, sampai tuhan memberitahumu seberapa jatuh hati aku kepadamu .

Insya Allah kita akan dipersatukan entah dalam se-romantis apa, baik sebagai pendamping hidupmu atau sebagai teman biasa mu saja, sulit untuk menerima keadaan ku yang seperti sekarang yang rela jatuh berkali-kali untuk mendapatkanmu tapi, kau malah asik dengan ketidakpedulianmu .

Aku masih saja seperti ini, tetap mencintaimu meski harus menerima kenyataan kau mencintai seseorang diluar sana tapi aku yakin dengan pilihan dari mu itu menyelesaikan masalah padamu .

Masalahmu memang selesai, tapi masalahku tidak ! aku harap kau tidak akan pernah lagi mengunjungiku untuk pengakuan patah hatimu lagi, karena aku benci mengatakan ini ...

Ketika hati itu dipatahkan lagi, datang dan ceritalah denganku selalu ada tempat untuk mulut itu mengadukan segalah keluh kesahnya .

"Sebagaimana tuhan tidak pernah membenci ciptaannya ketika melakukan dosa-dosanya" padahal begitu keji dirasakannya .

sebagaimana tuhan akan tetap mencintai makhluknya demikian juga dengan aku sebagaimana kau menyakiti hati ini lagi dan lagi, Aku ...

Masih bisa cinta denganmu . .

Dalam Diam Hancur

Kumohon, jangan pergi dulu dari pencarian cinta ku. Sebenarnya aku sudah mulai lelah dengan keadaan yang menjerumuskan hatiku kepadamu, apa kau tega meninggalkan hati kecil yang berharap besar kepadamu?

Tenang saja, aku tidak pinta untuk mu hadir kedalam hati ini, aku hanya ingin kau mengetahui ada harapanku untuk bisa bersanding denganmu, merangkul mu, menganggam tanganmu, membuatmu menjadi ter-istimewa di sini.

Karenamu, aku selalu meratap kesedihan .

Oh tidak, kau tidak perlu khawatir denganku sebab aku selalu pandai menyembunyikan kepalsuanku dihadapanmu .

Bukankah, kau mengajarkan aku tentang semua itu ? Untuk belajar tegar dari segala hal yang menyangkut hati ? Tapi kenapa, kau mampu menghancurkan hati ini secara perlahan dengan begitu keji dalam diam ?

Apa aku yang terlalu bodoh untuk mengatakan bahwa diriku sudah dibutakan oleh paras bentuk itu? Atau bahkan kamu yang terlalu pandai memainkan drama mu ? Lantas, ini salah siapa? Bukankah kau diciptakan untuk bisa mengasihi orang lain? Kuharap orang lain itu adalah aku saja tapi seseorang diluar sana, yang bebas keluar masuk dengan kemauannya ..

Karenamu, aku selalu hancur berantakan dalam diamku .

Cita-citaku yang ter-Cinta

Padahal aku baru saja senang, seketika mendengar kabar bahwa kau tidak baik-baik saja .

Maaf untuk hal ini, bukan tanpa alasan mengapa demikian itu terjadi. Iya, aku yang lebih dulu mengenal dan mencintai diri itu gugur dalam pertempuran perebutan hati itu. Patah, sakit, jatuh, seketika aku sudah malas mencari jalan keluar lagi untuk perjalanan cinta setelah mendengar kabar bahwa kau "kembali lagi dalam pelukan kepadanya" .

Tidak, aku tidak jahat ! Aku, hanya ingin sesekali bisa melengkapi juga hari-harimu itu, membuat duniaku begitu luas dikarenakan kehadiran ciptaan tuhan yang satu ini, sempat rasanya aku bertanya pada diri sendiri

"mengapa?"

Apa aku yang terlalu berharap banyak kepadamu?
Apa aku yang terlalu jauh jatuh kepadamu?
Apa aku yang terlalu mengidolakanmu?
Atau,
Apa aku yang terlalu jauh mencintaimu ?

Sampai kaupun tidak pernah bertanya demikian kepadaku, atau bahkan kau yang hanya berpura-pura untuk tidak mengetahuinya .

Jika tuhan sebentar saja menjadikan aku sebagai sesosok lakilaki yang bersamamu sekarang, maka kau akan selalu tersenyum, menjadikanmu ratu dalam duniaku, itu terlalu alay? aku mengatakan TIDAK ! Mengapa?

Sebab engkaulah, cita-cita perjalanan cintaku .

Bolehkah Untuk Sejenak Saja

Ketika malam menjadi sepi, siang menjadi penat dan sore ku menjadi lelah .. Aku tidak lupa ada hal yang harus aku perjuangkan untuk hati yang teramat cinta yaitu .. KAMU .

Kamu? iya sebuah kata yang menandai bahwa cinta itu ada, bahwa cinta itu nyata, bahwa cinta itu bersahaja, bahwa cinta itu tidak buta, bahwa cinta itu tidak sulit untuk ditebak, bahwa cinta itu kamu .

iya, bolehkah aku mencintaimu lagi lebih dalam sebelum cintaku datang seperti  ?

Meski pada kenyataannya kau tidak pernah menjadi pemilik seutuhnya diri ini tapi paling tidak aku sudah mencintaimu dengan caraku, walau tidak pernah terlihat olehmu .

Sedih, teramat sedih rasanya ketika sang pemberi harapan pergi lalu menimbulkan luka yang teramat mendalam .
Entah..  mungkin ini salahku yang terlalu amat membuat harapan yang begitu besar terhadapmu, lantas mengapa demikian kaupun membuka harapan juga kepadaku ? .. atau apa mungkin aku saja yang terlalu berlebihan untuk cinta ini ? Nyatanyapun kau tidak pernah sesekali mengerti apa yang kurasa .

Bolehkah, sekali saja aku lebih mencintaimu lagi ?

Jawab saja, jangan pernah ragu akan sebuah hati yang jujur .
kalau iya, kita bisa menjadikan tempat ini menjadi istana bagi hatimu dan kalaupun tidak, silahkan untuk pergi mencari pendampingmu dengan kebahagiaan yang kau cari dan jika cinta itu mengkhianatimu lagi, datang lah untuk menerjemahkan segala luka hatimu, masih ada tempat dimana kau bisa menceritakannya..

Sebab..
Aku masih cinta dan akan menjadi pendengar yang selalu setia menemanimu dalam pilu hingga air mata itu tidak lagi mengalir deras dari dua bola mata indah itu .

Suka Dalam Luka

Salahkah aku untuk terlalu mencintaimu ? bukankah hati diciptakan untuk belajar dari hal-hal kecil, salah satunya untuk itu.. tetap mencintaimu .

Kini, waktu telah berputar aku harus ikhlas bahwa tidak ada lagi nama mu akan ku ukir dalam sejarah perjalanan ini, tenang, aku tidak menghapusnya. Aku hanya mencoba untuk memahami hati ini untuk kedepannya jangan pernah lagi menjatuhkan sebuah harapan sebelum akan berbalas .

Cinta kadang memang sulit ditebak, semaunya saja dia datang tiba-tiba tanpa kehendak pemilik nya, sampai kedatanganmu tiba-tiba juga. Sulit rasanya mencintai tanpa pernah berbalas, diriku mau apa? Hanya bisa berdiam diri tanpa pernah ditengok sedikitpun untuk hal itu.. Besar harapan kau datang kepadaku, bercerita tentangku, merasakan yang kurasa saat itu, mengatakan sebuah kalimat "aku juga mencintaimu" (yang tertunda) .

Untuk itu aku menjadi lebih kuat, sadar bahwa ada hal-hal yang seharusnya kita tidak bisa memaksakan keinginan kita juga barangkali kau ada untuk menjatuhkan aku saja tidak untuk dicintai seperti aku mencintaimu .

Barangkali kau ada untuk membuat pelajaran perjalanan cinta seperti apa.
Barangkali kau ada untuk datang lalu pergi sehingga aku bisa menjadi pribadi yang lebih dewasa lagi.
Barangkali kau ada untuk aku menjadi pengagummu saja sampai akhir waktu.

Barangkali kau ada hanya untuk mengukir sakit hati terparah yang pernah kurasa selama ini .

Terimakasih untuk itu, aku akan belajar tentang luka ku yang ter-amat pilu ini  .

Teruntuk dirimu..

Aku selalu menyukaimu dalam luka .

Kamis, 15 Maret 2018

Terakhir

Aku selalu menyanyangimu :)

Bagian yang mungkin terakhir aku ceritakan kepadamu .

Terimakasih untuk hal-hal yang selalu membuat hati ini cemburu dan juga cinta kepadamu, sangat ! Bukan untuk memaksamu menjadi milikku seutuhnya, sekedar hanya menjadi bagian terpenting dalam perjalanan ini .

Terimakasih untuk telah membuat diri  memberanikan berbicara kepadamu lagi seperti semula, bukan aku benci tapi aku hanya cemburu akan hal itu tapi tenang aku sedang berusaha agar cemburu yang kemarin tidak separah saat sedekat bersamamu, sewajarnya saja kini.

Terimakasih untuk masih memberikan ketenangan hati saat kau berada di tempat yang sama .
Terimakasih untuk masih menebarkan senyum itu kepadaku walau terkadang senyummu bisa meluluhkan hati kapanpun .
Terimakasih untuk tetap tidak menjadi pembenci dan masih menerima maaf akan kesalahan ku .

Pada dasarnya, aku masih ingin memerhatikanmu melalui pesan singkat dariku untukmu .

Tapi penyesalanku masih ada disini, aku belum bisa menjadi bagian terpenting dalam hidupmu, aku juga terkadang masih cemburu, wajar kan yah ?

Tetap menjadi diri sendiri, selalu menjadi begitu saja jangan ada perubahan darimu karena aku sudah suka . Jangan malas-malas, begadangnya jangan terlalu larut, kesahatanmu dijaga, makan jangan telat dan kuranginlah nonton drakor hahaha .

Untukmu, kau bebas lagi menunggu cinta itu datang .
Untukku, aku bebas lagi bisa bercerita denganmu .
Untukmu, kau bebas lagi untuk tertawa seperti biasa .
Untukku, aku bebas lagi melihat tertawamu .

Aksaraku habis . .
Terakhir, selamat menanti cinta sejatimu harapan...ku :)

Minggu, 11 Maret 2018

Sudah ini ?

Sesudah ini apa lagi? Siapa dari kita yang sebenar-benarnya jahat perihal semua ini?
Mungkin aku? Iya, aku saja sebab aku tidak bisa menyalahkan seutuhnya kepadamu . aku yang terlalu bodoh sehingga awal kita yang sedekat nadi akhirnya dipisahkan karena ego .

Tunggu, sejenak .

Aku tidak berniat untuk mengakhiri percakapan kita selama ini, karena dirimu semestinya sadar kalau aku hanya membatasi jarak kita bukan untuk mengakhiri semuanya, sebab ada hal-hal yang aku harus jaga juga disini .

Kamu tahulah pasti, bukan begitu?
Lantas kenapa kamu ingin mengakhiri semua itu ? Membicarakan aku bahkan di depanku dengan semuanya, seakan-akan kau tidak melihatku ada atau mungkin aku saja yang terlalu menjadikan sesuatu pembicaraanmu dalam kategori kebaperan ku ? Sehingga kamu dengan leluasanya melayangkan hukuman yang begitu sakit untuk aku terima .

Tenang, aku tidak marah aku hanya tertawa tidak bisa kubayangkan seseorang yang mempunyai tingkah lucu dan senyum manis itu mempunyai kata-kata yang sangat menyakitkan hati ini, mungkin kau anggap semuanya hanya bahan candaan kamu untuk ke semua tapi kau tidak pernah fikir apakah perkataan yang kamu lontarkan itu berbuah tertawa apa tersakit ? Pernah kau sadar ? .

Jelas, aku masih menyimpan semua apa yang keluar dari mulut itu . dengan puasnya meneriaki se isi ruangan itu"makanya jangan hati terus dipikirkan, cinta-cinta, selesai dulu baru hati yang dipikirkan, tulis sana-sini status galau yang bertemahkan patah hati" . Aku tertawa dan kaget dengan prilakumu itu, sungguh mengapa ? Apa yang membuatmu sebegitu benci denganku ?

Apakah masalah hatiku kepadamu yang kau benci ? Atau apakah masalah sikapku terhadapmu yang semakin hari semakin tertutup ? Atau ada yang lainnya ? .

Bukankah semua pertanyaan itu sudah terjawab ? Atau mungkin kurang jelas ?
Baik, aku akan menjawabmu .

Pertama, kau berhak untuk membenciku perihal kecemburuanku, kan kita ini teman.. Yang kekal tapi jangan paksa diri untuk membuang perasaanku ini terhadapmu, aku akan membuangnya tapi itu masih sulit aku lakukan dan maafkan diri ini jika membuatmu sebegitu benci kepadaku, kau bebas melalukannya, kaupun berhak .

Kedua, aku menjaga jarak darimu untuk tidak terlalu melukai perasaanku kaupun pasti tahu, kan sudah tertulis di statusmu... Maaf sekali lagi ke ge-eran . kita nanti bakal dekat sedekat dulu, tapi untuk sekarang maafkan aku belum bisa menyembuhkan hati ini .

Ketiga, kumohon jangan pernah lagi membicarakan apa yang telah kau lontarkan diruangan itu, jujur aku tidak sangka kau bisa sejahat itu juga .

Keempat, aku dan kau katanya sudah goodbye ? Jika maumu, silahkan.. Mauku, tunggu aku belum bisa .

Walau mulut itu sudah menjatuhkan sebuah hukuman yang teramat perih yang pernah kudengar .

Selasa, 06 Maret 2018

Rabu, 10 januari 2018

Kita berjumpa ditempat yang seperti biasa... lagi, tempat dimana aku membuat dirimu jengkel akan tingkahku padahal aku hanya ingin memenangkan hatimu sedikit, mencoba melepas kepenatan dalam diri itu, mencoba membuat kau bahagia sedikit tapi mungkin kelakuan itu membuatmu jengkel terhadapku sebab hingga hari itu aku takut lagi bercanda berlebihan kepadamu .

Selepas itu, ada hati yang sedikit mencoba untuk tegar, mencari tempat tertenang agar apa yang aku lakukan hingga hari itu kau bisa melupakannya... Sedikit walau kau sudah memaafkan . Tapi disisi lain diriku belum bisa menerima kenyataan bahwa aku sudah membuat perempuan yang kusayang membuat jengkel terhadapku .

Maafkan untuk hal itu lagi .

Katamu, kita ini berteman..
Kataku, kita ini sepasang makhluk yang diturunkan di muka bumi ini untuk saling melengkapi

Tapi mungkin pendapatmu itu ada benarnya, biarlah .. Aku pun tidak memaksa diri agar pendapatku bisa kau terima dengan baik-baik .

Dan, apapun itu ..

Dirimu tetap menjadi ter-istimewa bagiku apapun yang akan terjadi hingga nanti.
Dirimu juga yang akan selalu menjadi sebuah alasan agar mata ini selalu memerhatikanmu sesekali.
Dirimu juga lah yang membuat bahwa aku percaya cinta itu benar adanya datang tidak dengan kebetulan .

Teruntuk dirimu yang kadang membuat hati juga cemburu teramat, tenanglah jika nanti di penghujung kisah aku dan kamu tidak ada kita diantaranya, mungkin aku bisa membuang rasa ini sebab apa yang terjadi, mungkin memang kau dan aku...

Adalah hal yang mustahil untuk bisa bersatu diantaranya .
Tapi...

Ingat, bahwa ada satu hal yang harus kau kenang selamanya.. Aku pernah jatuh cinta diantara malam-malam penuh kesepianku .

Malam, Merindukanmu

Sepertiga malam aku merindukanmu, disini . tempat dimana aku selalu memperhatikanmu,mengkhawatirkanmu,mencemaskanmu ketika tubuh itu mulai lelah dengan semua tekanan yang kau alami pada hari ini.

Katanya, kau pergi entah kemana .. aku mencemaskanmu dalam hal ini.
Katamu, aku baik-baik saja disini padahal hanya melepaskan rasa lelah akan tekananmu.

kataku, kau jangan keluyuran saat malam tiba entah itu untuk apa tapi kau harus yakin, ada seseorang yang mencemaskanmu disini mungkin saja sebuah lelucon bagimu.

Pesan singkat dariku untukmu bukan hanya sekedar memberikan candaan kepadamu tapi untuk menjamin bahwa dirimu sedang baik-baik saja.

Maaf, aku terlalu mencemaskanmu .. tidak salahkah untuk hal ini?

Aku selalu bertanya kepadamu, kenapa kau rajin untuk menjadikan malam sebagai teman kesepian mu?
Kenapa kau selalu menjadikan malam tempat ber-imajinasimu?

Padahal, tidak kah kau sadar ada pesan singkat yang setiap malam juga yang menghampirimu, bertanya kepadamu untuk tidur, lagi apa, sudah makan, bikin apa, sadarkah ?

Sadarlah hati, yang menjatuhkan aku untuk (jatuh) hati .. lagi .

Mungkin saja, aku bisa berpura-pura untuk berpaling mencemaskanmu
Mungkin saja, pertanyaan sudah makan, lagi apa, cepat tidur untuk seseorang yang lain
Mungkin saja, jatuh hatiku untuk seseorang yang lain pula.

Tapi aku merasa manusia paling bodoh untuk tidak bertanya demikian kepadamu, sepertinya kau special buktinya aku jatuh cinta .

tidak salahkah? apa mungkin terlalu cepat? atau tuhan sudah mengatur jalannya?

Lepas tidaknya kau mencintaiku apa tidak mencintaiku, itu terserah padamu karena aku merasa senang untuk hal itu ..

Jatuh cinta itu urusanku, merindukanmu urusanku, mengkhawatirkan urusanku tugasmu hanya perlu duduk dan menerjemahkan segala apa yang tersirat dari pesan singkat ku itu .

Malam ini, aku cinta dan (lagi) rindu untukmu .