Senin, 26 Februari 2018

Awal Kedua Dari

Kedua kali aku bertemu lagi dengan senyum itu, lirih berkata gerangan apa yang membuat tubuh ini kaku ? padahal sering kali kita berjumpa di pertemuan tapi mengapa aku tidak bisa lagi untuk menyembunyikan rasa itu .

Apa harus memberanikan diri ? mengungkap perasaan yang sudah lama tersirat kepadamu ? atau kusimpan saja lebih dulu ? dalam hati aku cinta kamu tapi sungguh oh sungguh berat rasanya mengatakannya, sekali lagi aku berat mengatakannya .

Simpan saja ( kata diri ini ) sampai kau penuh keyakinan kepada ku .

tapi apa kamu yakin kekasih ? yakinkan saja, kumohon ! kita bisa bahagia karena kau dan aku akan tahu pasti kebahagiaan bisa kita ciptakan walau hidup penuh dengan kecemasan dan ketegangan .

Aku tahu hidup tidak pernah akan baik-baik saja begitupun kamu, sudah berapa kilometer hidup kita lalui dengan ujian dari tuhan, tapi kita masih bisa saja berdiri tegak berpura-pura senang dalam sedih .

Baik, tenang, sabar aku masih cinta dirimu masih aman untuk aku menatah rapi dalam hati ku, kau ter-indah kekasih .

Akupun masih cemburu diam-diam ketika salah seorang darinya mendekatimu, merayumu dan membalas pesan singkat dari beberapa orang yang ingin (entah mungkin saja suka juga denganmu) .

Tenang, aku cemburu diam-diam saja disini, cemburuku tidak berlebihan seperti sepasang kekasih yang "katanya" akan serius dengan kekasihnya .

Kedua, untuk awal dari sebuah pertemuan aku masih cinta yang belum mengenal lagi patah hati .

Awal Dari

Dari mana awal kita bertemu? kamu tahu? jangan dijawab, simpan dalam hati karena kamu tahu pasti .

Setelah lama aku menanti, setelah lama aku menunggu aku kembali lagi untuk jatuh...
(Cinta)...

lagi ...

Entah dari mana sifat itu datang, tiba saja datang menemui tanpa pernah aku tahu pasti. maaf untuk hal ini, aku tidak mengatakan padamu saat ini, belum saatnya kamu tahu.

Untuk saat ini aku ingin menyimpannya saja rapat-rapat dalam hati ini, tenang saja aku bisa menjaganya, pasti ! Sebab, kamu tahu juga sebagaimana aku bisa menjaga hati ini, iya kan?

Kenalkan dia..

Seseorang yang membuat saya percaya lagi, bahwa diluar sana masih ada hati setulus itu .

Tidak percaya? coba kamu kenal dia lebih luas dari pandanganmu lagi, aku percaya kaupun menjatuhkan hati kepadanya.

Dia bisa saja menjengkelkan pada waktunya, tapi dia juga terkadang membuat diri ini tersenyum tersipu malu bahkan bisa saja membuat hati ini ter-amat cemburu .

Wajar saja, seseorang yang membuat hati jatuh(cinta)lagi...

Ini tentang kamu, semua mengenai kamu terimakasih telah hadir
menemani malam-malam sunyiku
sore-sore yang berat
siang-siang yang begitu penat

ini..
Awal dari patah hati ku untukmu . 

Sabtu, 17 Februari 2018

Terhebat

Datang lagi hari dimana aku tidak ingin melihatmu tapi kita selalu dipertemukan untuk rutinitas yang sama, mengejar sesuatu yang juga masih sama .

Terlepas dari ucapanku itu, sungguh aku tidak membencimu aku hanya ingin untuk diri ini tidak hadir di dekatmu dalam beberapa hari kedepan, mungkin untuk relaksasi saja dirumah sambil menikmati kopi-kopi hitamku yang mengikat hari-hariku seperti biasanya, berbaring sambil menikmati alunan musik kesukaanku .

Mungkin saja aku akan rindu seperti biasanya ketika senyum dan tingkah yang selalu aku nantikan itu hadir lagi, tapi aku harus sadar diri untuk hal itu.. Sekarang mungkin aku bukan lagi menjadi seseorang yang merindukan hal itu, sebab ada yang lain memerhatikan semua nya dia adalah pemilik mu seutuhnya (mungkin) .

Pada akhirnya cinta ku padamu akan tergantikan oleh sesosok orang yang selalu berdiri didepanmu, terhebat dalam segala hal bukan sepertiku .

Aku benci untuk hati yang terlalu lagi berharap tapi kamu berharap yang lainnya .
Tenang, hatiku sangatlah mudah untuk menjadi baik lagi jadi jangan lagi untuk berpura-pura memperhatikanku, sebab memerhatikanmu cukup aku saja, tenang aku tahu ada yang memerhatikanmu juga disana .

Santailah, aku akan berusaha untuk melepaskan semua rasa ku kepadamu walau sulit hati menerima kenyataan .

Maaf, beberapa hari kedepan aku jarang mengeluarkan kata di depanmu itu untuk menjaga jarak antara aku dan kau . sebab pemilikmu ada disebelahmu, aku takut jika nanti dia tahu tentang isi hatiku kepadamu dia akan marah sejadi-jadinya .

Akupun harus sadar diri, kau mungkin sudah menjadi pemilik hati seutuhnya yang terhebat .

Selamat, aku turut bersuka dalam duka hatiku .

Selasa, 13 Februari 2018

Bilur

Mungkin akhirnya hati akan patah lagi, terlepas dari semua cinta ku padamu yang di anggap lelucon saja aku sudah puas . paling tidak aku sudah cukup untuk tetap terus memberikanmu semangat akan hidup ini, paling tidak aku sudah cukup mengatakan aku cinta kamu, paling tidak aku sudah cukup untuk menegurmu tidur jangan terlalu larut, paling tidak aku sudah cukup untuk mengingatkan untuk makan dan semua apa yang tertulis di pesan singkatku kepadamu .

Paling tidak aku sudah cukup puas akan semua itu .

Tenang, aku kuat karena bilur ini selalu saja menjadi makanan setiap hari-hariku .

Mungkin pada akhirnya cinta pertemanan itu diubah saja menjadi hubungan sahabat yang kekal, kata mau diapa, waktu yang mengiyakan .. Salahku yang terlalu juga bergantung (lagi) sebuah harapan. 

Dalam mendapat sedikit perhatian darimu aku pun gagal, bukan salahmu... Sekali lagi aku yang terlalu bodoh untuk hal itu .
Mungkin juga perhatianmu terbagi lagi dari orang yang lebih hebat, lebih baik, lebih nyata, lebih gagah dan lebih segalanya .

Tenang, aku tidak membencimu aku hanya ingin untuk tidak terlalu banyak berbicara padamu ketika kita berjumpa . Kaupun akan tenang karena tidak akan lagi seseorang yang selalu bermulut besar, bertingkah konyol, mencuri pandanganku darimu .

Yang bersamamupun akan lega dekatmu karena perhatian darimu akan selalu tertuju padanya bukan lagi untukku .

Tugasku mungkin selesai, tapi untuk menghapus rasa cintaku padamu itu hal yang masih sulit untuk aku lupakan tapi tenang saja, aku tidak akan menunjukkan sikap itu lagi kepadamu.. Ada seseorang yang bersamamu sekarang entah itu ada apa tidak itu kamu yang tahu .

Tugasku selesai, jadilah seseorang yang selalu aku iyakan untuk menjadi pemilik hatiku

Selalu ...

Selamanya .. Yang kekal ...

Selasa, 06 Februari 2018

Pergi dan Benci

Sedih ketika kamu memutuskan untuk pergi dan benci, mungkin pesan singkatmu tidak akan lagi aku dapatkan seperti sebelum-sebelumnya di mana kita bisa saling memperhatikan satu sama lain .

Kamu benci itu sesuatu yang wajar sebab yang selalu membuat hati itu berantakan adalah diriku sendiri yang tidak pernah berpikir jernih padamu, aku selalu saja menjadikan dirinya objek pembahasanmu, maaf untuk hal ini karena aku yang terlalu bodoh .

Sering kali kau berkata "tidak usah berpikir negatif terhadapku" tapi seringkali juga aku berkata "karena aku takut kehilangan" (dalam hati), mungkin kau sudah tahu sebabnya aku begini...

Yahh, tepat ! aku masih dalam bayang-bayang kecemburuan terhadapnya .. Mungkin bagimu artinya tidak berguna tapi bagiku, sungguh aku benar dengan pernyataanku itu .

Kini, aku harus rela lagi dan lagi untuk kehilangan seseorang yang selalu aku rindukan disetiap perjumpaan, tidak akan ada lagi senyum manis yang memanjakan aku, hilang sebuah perhatian darimu ..

Kini.. Mungkin dirimu sudah acuh tak acuh lagi dengan sekelilingmu tapi, ada satu yang harus selalu kamu ingat, aku selalu menunggumu disini untuk sebuah perjumpaan, untuk sebuah senyuman, untuk sebuah perhatian .

Aku rindu untukmu .

Aku benci, pada diriku untuk selalu membuatmu jengkel terhadapku, dan kini kau memutuskan tali percakapan kita di pesan singkatku, kontakku kau blokir.. Tak mengapa itu semua penyebabnya ada :)

Aku tidak pernah benci padamu bahkan saat seperti sekarang, kini.. aku belajar untuk bisa lebih menjaga hatimu, agar bisa lebih mendoakanmu, agar bisa lebih merindukanmu lewat doa-doa ku kepadamu karena aku ingin kau baik-baik saja disana tanpa pernah memikirkan siapa diriku lagi .

Yang aku takutkan jika kau benar-benar sudah tidak mengenaliku lagi bahkan seperti saat ini adalah .. Senyum siapa yang akan lagi kurindu? Perhatian siapa yang akan aku balas lagi? Pesan singkat dari mana lagi yang membuatku menunggu? Kejengkelan siapa lagi yang sering membuatku cemas?

Apakah aku baik-baik saja setelah ini?

Biarkan, biarkan begini adanya sampai aku benar-benar sadar aku sudah mengecewakanmu untuk kesekian kalinya ..

Silahkan pergi, jangan lama aku merindu di tempat dimana aku selalu menunggu mu :)

Minggu, 04 Februari 2018

Kamu Berteman (katanya)

Pagi mentari menyinari lagi hari-hariku yang begitu cerah, sesaat semua keakuanku sudah kunyatakan lewat bab-bab dalam cerita ini.

Ku awali lagi pagiku yang masih begitu cerah untuk ku lalui, seperti biasa kuseduh teh hangat, menikmati sepotong roti dari sisa-sisa makanan tadi pagi.

Rutinitas yang begitu menjengkelkan, seperti awal pertemuan kita, kita duduk di tidak jauh dan tidak dekat dari orang-orang yang mendekatimu. Kupesan secangkir kopi hitam sembari bercerita dengan kawan-kawan sekitar yang juga ada disekitaran mu. Perlahan, kopi itu kuseruput sedikit demi sedikit untuk menikmatinya seperti para penikmat kopi yang lainnya.

Tidak jauh dari semua hal yang iya ceritakan, kau ikut kedalam zona nya.. Aku melihatmu disana, kau tertawa.. Lepas tidak penuh beban dari pandanganku, sesekali mata ini mencuri pandangan memperhatikanmu, bahkan sesekali juga aku menertawakanmu karena tingkah yang sedikit menyenangkan dan sesekali juga aku menegur teman dari temanku dengan nada yang sedikit bercanda"hei jangan dekat-dekat (ketawa memaksa agar semuanya baik-baik saja)" padahal sedikit cemburu.

Aku cemburu? Iya jelas, dan jika kau bertanya kenapa? Mungkin jawabannya : apa tidak boleh aku cemburu kepadamu?

Dan jika kau bertanya lagi, itukan cuma teman kita, aku bisa menjawabnya kita dulu berawal dari teman juga kan yah? (Padahal memang kita masih berteman)

Tapi, sedikit saja kau sadari apa ada teman biasa yang cemburu ketika orang yang disayanginya didekati dengan orang lain?

Dan, jika kau pun masih belum sadar dan mengatakan sudahlah, kita ini cuma teman dan dia juga cuma teman.

Baiknya, aku akan membuang perasaanku lebih jauh lagi dan tidak membuat perasaan ini seolah mencintaimu tapi ketika kau bertanya aku benci padamu, jawabannya tidak sama sekali karena perihal membenci itu tidak di anjurkan dalam hidupku, aku senang ada yang menamparku walau sakitnya tak terasa .

Perihal tentangmu, aku masih cinta

Dan, dia akan tumbuh bersamanya.. Bersamamu atau tidak itu urusanku biarkan aku tetap mencintaimu seperti aku mengenalmu lebih awal dari sebelumnya.

Pada dasarnya kita akan tetap berteman, meski hati memberatkan.

Terakhir jangan paksa lagi hati ini untuk membencimu ! Meski kita berteman setidaknya aku bisa memerhatikanmu seperti saat ini, dan selalu aku panjatkan segala doa-ku agar pertemanan kita itu lebih dari sekedar teman biasa .

Seraya dunia berkata, dia mencintaimu (mungkin hanya angan-angan) .

Buta

Aku bisa menghapusnya jika kamu mau, tapi jawablah pertanyaanku untuk kali ini ?  Kumohon, sebab aku sangat ingin mengucapkan rasa terimakasih kepadanya .

Siapa gerangan sosok itu yang sangatlah beruntung memilikimu hingga saat ini ? Apa dia yang selalu ada dipikiranku? Apa teman dari teman kita? Atau apakah dia yang lainnya? . Dia berhasil untuk itu, menjagamu, memerhatikanmu, mencemaskanmu lebih dari diriku .

Dia layak menjadi pemenang untuk hatimu, aku gagal lagi . perbuatanku apa selama ini ? Hanya pesan singkat saja yang selalu lewat tiap malamnya, bahkan untuk melihatmu ada dibelakangku setiap hari akupun gagal akibat kecemburuan ini .

Aku bisa apa, hanya cemburu yang selalu menyelimutiku .

Tapi tenang, cemburuku akan hilang beberapa hari kedepan, aku yakin pasti bisa . sebab aku sudah tahu siapa sosok itu, aku lega untuk tidak mencampuri lagi kesehatan dan kegiatanmu sehari-hari seperti biasa .

Aku salah menjatuhkan hati kepada mu, berharap untuk dicinta kembali, berharap dipeduli kasih kembali, berharap diperhatikan lebih dari aku, tapi aku salah menilai diriku sendiri.. Maaf aku egois dalam hal memilikimu .

Mungkin ada benarnya dirimu ketika aku terlalu kaku didepanmu, melihatmu dengannya, bersamanya, berbagi cerita perihal yang entah apa kau ceritakan .

Kebiasaanku yang selalu tidak ingin melihatmu ketika kau bersamanya itu menjadi kesakitan tersendiri bagiku, jujur .

Aku lebih banyak mendengarkan musik, menikmati kopi-kopi ku, menundukkan kepalaku seolah-olah aku senang dengan semuanya padahal aku sama sekali tidak senang atas kelakuanku itu, bagaimana kalau aku mengajakmu berbicara seperti biasanya ? Bolehkah ? Tapi sekali lagi aku takut untuk terlalu dekat , aku takut perasaanku datang lagi , aku takut kau menamparku dengan cibiranmu lagi , aku takut kau membenciku selamanya .

Biarlah seperti ini, ijinkan aku untuk menjadi diriku sendiri . biarlah aku makan semua apa yang kau anggap salah di diriku ini . Mencacilah sampai puas, Tertawalah sampai kau menitihkan air mata, bersenanglah sampai kau melupakan diriku .

Maaf, aku harus menjaga diriku dari kecemburuan ini .

Jumat, 02 Februari 2018

Batasan

Saat dimana hati mulai menjaga batasan denganmu .

Akhirnya aku sadar yang selalu saja menjadikan dirimu begitu, bukan dia atau mereka melainkan aku . Aku yang bahkan tidak tahu mengapa hukuman itu aku dapat setelah mendengar perkataan yang terlontar dari mu .

Aku mungkin saja bisa mengembalikkan semua perkataan darimu itu tapi aku pun sadar bahwa ada hal yang memang harus aku mengalah dalam keadaan seperti sekarang .

Kaupun pantas untuk menjatuhkan sebuah hukuman kepadaku, sebab kaupun memang selalu benar dalam setiap posisimu itu, bukan untuk mengalah darimu melainkan untuk tidak menjadikan sebuah masalah kecil menjadi besar .

Katamu "aku selalu saja menjadikan dia bahan bullyan aku dan teman-temanku"

Kataku "maaf aku sama sekali tidak nafsu menjadikan dirimu dan dia bahan candaan atau bullyan ku, entah aku apa teman-temanku tapi maaf sekali lagi, aku tidak pernah nafsu menjadikanmu sebagai bahan candaan ku .

Sebab aku sadar, dari sini aku pernah pernah menjadikanmu sebagai seseorang yang aku cintai juga sama seperti nya .

Lepas dari semua permasalahan ini, aku mengalah dalam hal ber argumen denganmu, karena sekali lagi kau selalu benar dengan perkataanmu . aku bisa jelaskan semuanya tapi tidak usah aku sudah malas dengan keadaan ini .

Lanjut dariku, aku sudah berenti untuk berharap balas kasih tapi tolong jangan membenci teman-temanku karena aku yang salah sudah memasuki kehidupan mu dengannya, bencilah aku karena aku pantas untuk hal ini .

Kau tetap menjadi pandanganku di setiap pertemuan
Kau tetap menjadi seseorang yang selalu aku nanti
Kaupun tetap menjadi cahaya ketika gelapku menghampiri .

Karena sungguh aku masih ingin lebih dekat lagi denganmu ..

Tapi ada sesuatu dalam hati ini yang ingin menjadikanku tidak lagi mengurusi kehidupanmu . waktupun terlalu tua untuk mengurusi atau bahkan menceritaimu dari sini, buang-buang waktu !

Sekarang, aku hanya ingin menjadi aku, tidak menjadikan diriku lagi menjadi orang lain agar kamu suka, sebab hati mulai memudar dikarenakanmu .

Perkataanmu yang bahkan belum kudengar sebelumnya membuat hati luluh lantah berantakan, tapi tenang hati bahkan pulih dengan sendirinya .

Aku berhenti dari sini untuk memerhatikan dan mencintaimu lagi .
Selamat ! Kau berhasil :)

Terakhir untuk sebuah alasan...

PERKATAANMU ITU SALAH TERHADAPKU !

31

Datang juga tanggal dimana sebuah nama terlahir di bumi ini, nama yang sederhana dan bukan siapa-siapa .

Tepat tanggal 31 ini aku dilahirkan dari rahim seorang perempuan hebat ku, dia bernama ibu, iya dia yang begitu kuat sehingga mampu merawatku seperti sekarang, terimakasih ibu ! :) .

Hari demi hari
Waktu demi waktu
Tahun demi tahunpun sudah terlampaui dengan kisah manis dan pahit .

Sebuah cerita yang mungkin tiada habis untuk aku berbagi denganmu, singkat saja dari sini, aku bahagia terlahir dengan keadaan seperti ini .

Tuhan, terimakasih juga atas semua yang kau titipkan lalu pergi dengan alasannya .
Atas kehendakmu jugalah aku masih bisa berdiri disini bersama orang-orang yang penuh dengan kasih sayangnya terhadapku .

Lepas dari semua usiaku ini yang mungkin saja bisa kau ambil kapan saja, aku pinta kepadamu kutitipkan sebuah hatiku kepada dia yang selalu membuatku penasaran, sayang, cemburu dan jatuh sejadi-jadinya .

Masih tentang dia, begitulah akhirnya ..

Maaf di usia ku yang sekarang aku masih belum bisa memberikan sesuatu yang bernilai dan bisa kau banggakan kapan saja dan dimana saja, aku hanya cuma diriku saja tidak lain dan tidak lebih .

Aku juga hanya pandai untuk menikmati khayalanku yang abu-abu terhadapmu .
Aku hanya aku yang hanya bisa terpukau dengan mu, yang bisa jatuh kepadamu, yang bisa cemburu kepadamu dan hanya bisa menikmati cantik dirimu dari dimensi ku .

Terimakasih untukku kepadamu karena rasa ku akan ku pertahankan sampai mati .
Terimakasih untukku kepadamu karena hanya bisa menegurmu lewat media ku .
Terimakasih juga untukku kepadamu karena kau masih keras kepala akan perhatianku kepadamu .

Mungkin aku hanya bercanda akan semuanya itu, mungkin juga aku terlalu serius memerhatikanmu .. Entahlah mungkin yang bodoh aku .

Maaf, aku tidak berniat untuk mencuri perhatianmu kepadaku, aku hanya ingin aku saja memerhatikanmu disini .

Waktu sudah terlalu tua untuk aku menggalaui sesuatu yang abu-abu ini, kepada siapa saja aku mohon perihal menjaganya dengan konsisten ! Kepadamu seseorang disana yang semakin hari semakin dekat denganmu .

Tolong kau jaga dia
Tolong kau perhatikan dia
Tolong kau tegur dia jika tidurnya terlalu larut
Tolong kau beritahu dia untuk tidak bermalas-malasan

31 .. Tepat malam ini, waktu ini dan hati itu kutitipkan dia untukmu .

Sebab aku tidak ingin lagi terlalu jauh berkhayal perihal memilikumu .

Terakhir, aku menunggumu
Dan maaf

Aku

Bukan siapa-siapa disini .

Kenalkan

Ada yang selalu menunggu untuk hadirmu di sini .

Kenalkan dia, namanya hati .

Kecil, tapi mempunyai harapan yang besar untukmu .. Bukan berarti untuk menghadirkan dirimu seutuhnya hanya saja sekadar berjumpa melihat senyum itu lagi dan lagi .

Terkadang takut selalu menyelimutiku saat kehadiranmu tak kunjung tiba, bukan berarti kau harus selalu hadir dalam hari-hariku melainkan untuk mengetahui kabar darimu, itu saja .. Sewajarnya, karena aku tahu aku belum bisa menjadi seseorang yang tepat untuk kamu andalkan dalam setiap sunyimu .

Mulutku bisa saja untuk mengatakan "aku benci ketika mod kamu sedang tidak baik" tapi Hati ini tidak bisa berbohong untuk mengatakan "Kamu kenapa? Maaf yah sudah memaksamu hadir lagi, aku hanya ingin melihat kehadiranmu disini, melihat senyum itu yang sangat manja" itu saja, sewajarnya .

Kamu pun bisa saja berbohong sedang baik-baik disana tapi kau tidak bisa membohongi hati sedang kau tidak baik-baik saja disana, aku tahu apa yang sedang kau alami saat itu (ini kepedan maaf) .

Aku ingin tahu sedikit saja tentang hal-hal yang membuat mu sebegitunya .. Mungkin aku atau yang lainnya tapi, tolong untuk kau ceritakan sejenak .

Apa aku pernah mendengar semua keluh kesahmu disana?
Secara diam-diam aku selalu saja memancing mu untuk menceritakan tentang mu .. Tentang, yang membuatmu seketika jatuh itu dan aku ingin kau menegurku jika ucapanku selama ini salah terhadapmu yang terkadang bisa membuatmu kesal .

Hati hanya ingin kau untuk bercerita, aku bisa saja acuh terhadapmu tapi tidak ! Hatiku berkata lain untukmu dia selalu saja penasaran denganmu .

Dia tidak ingin kamu sendiri di sana seolah kau baik-baik saja .
Dia tidak ingin kamu sedang dalam fase yang sedang turun .
Dia tidak ingin kamu acuh tak acuh dengan sekelilingmu .
Dia tidak ingin kamu sesedih demikian .
Dia tidak ingin kamu untuk tidak menjaga kesehatan mu .

Dia ingin melihatmu tersenyum bahagia selalu, seolah kau baik-baik saja
Dia ingin senyummu selalu melekat
Dia ingin kamu tidak menyendiri begitu

Tapi, dia tidak tahu kenapa selalu saja gagal dalam hal memerhatikanmu, apa aku yang terlalu kaku atau kau yang terlalu tertutup .

Teruntuk dirimu jika berkenan aku ingin tahu sampai dimana letak masalahmu itu, bukannya cari perhatian darimu tapi sangat ingin mengetahuinya tapi jika belum bisa, maaf beginilah hatiku selalu saja dan masih penasaran .

Hatiku menyanyangimu, sungguh !

Hadirmu selalu aku tunggu, bahkan disaat kau pun tidak ada, hatiku masih merasa ada di dekatmu .

Elv.. Hatiku masih penasaran denganmu...

Kamu kenapa?
Baik-baik saja?
Masalah kamu apa?
Cerita dong?
Dan ..

Aku sayang dalam hal memerhatikanmu .

Selamat malam elv, jangan begadang terus :)



Sehat Selalu

Hei kamu, aku ingin sedikit bercerita denganmu, bisakah? .

Aku ingin cerita tentang apa yang selalu membuatku menjadi seseorang yang sedikit gila . untuk mencari perhatian darimu dan semua temanku, sebab aku takut di satu hari kemudian kita tidak akan pernah lagi bisa berjumpa seperti saat ini .

Aku takut pertama, untuk kehilangan senyum mu itu dan anggun dirimu dan kedua, aku takut untuk kehilangan orang-orang disekitarku nanti .. Sebab aku sudah terbiasa dengan kesendirian .

Aku juga takut ketika nanti kau sendirian disana sama seperti aku tapi tenang doa ku selalu menyertaimu disini walau kita sebatas teman tapi aku sangat suka denganmu .

Apakah nanti kita dipertemukan dalam keadaan baik-baik saja atau apakah kita nanti dipertemukan ditempat berbeda, kau dengan kekasihmu dan aku dengan ketiadaanmu, entahlah elv semua sudah di atur itu .

Kenapa aku selalu memerhatikanmu lewat pesan singkatku saja? Kenapa tidak secara langsung saja? Entahlah aku tidak tahu sebabnya apa yang terpenting kau masih sehat-sehat disana dan menjadi sosok yang selalu aku tunggu di tempat biasa ini :) .

Aku suka cara senyum mu
Aku suka cara kamu memerhatikan sekeliling mu
Aku suka cara membuatmu tertawa lepas
Aku suka mata indah mu
Aku suka cara berjalan mu
Aku suka ..

Elv ..

Tenang dulu, kau tidak perlu berpikir apa yang ada dalam rasaku ini, cukup kau membacanya saja, aku sudah bahagia . sangat !

Nanti, kalau kita sudah tidak dipertemukan di tempat biasa itu .. Kau boleh melupakan semuanya atau kau boleh saja menjadikannya sebuah kenangan yang terpenting dalam hidupmu .

Kita sudah di jantung terakhir rutinitas ini, entah esok atau lusa kita akan memakai sebuah pakaian yang sama pula .

Aku dengan segala mimpiku akan berusaha mewujudkannya lagi
Kau dengan segala mimpimu akan  berusaha mewujudkannya juga .
Dan tempat di mana aku selalu menunggumu akan menjadi sebuah kenangan yang membuatku selalu bahagia

Sehat selalu ..

Aku masih ingin sedikit untuk berbicara kepadamu .

Tunggu, aku rindu

Ada perasaan gelisah ketika aku pergi, sebuah tanya timbul dari lubuk hati ini .. "Apa kau baik-baik saja? Apa kau masih membenciku? Apa kau masih menginginkan kehadiran ku? Apa kau sudah senang? Apa kau sedih?" .

Terlalu banyak pertanyaan yang timbul, lantas aku tidak bisa berbuat apa-apa seketika juga, karena di sisi lain kau masih ragu untuk menghadirkan aku di sekitar mu lagi .

Apa kau jahat dengan begitu? Saya rasa tidak karena aku yang menginginkan semua itu terjadi, maaf aku bukannya pergi darimu, aku hanya ingin kau menikmati kesendirianmu dulu tidak perlu lama nanti aku jenuh dengan semuanya.. Sewajarnya saja yang jelas kau sudah tahu sendiri itu tidak mengenakkan bagi siapapun yang merasakannya .

Aku ingin kau kembali disini, seperti biasa .. Kala dimana waktuku tersita oleh senyumanmu, tingkahmu dan keanggunan mu itu . ohh.. Aku sangat ingin merasakan kehadiranmu lagi seperti biasanya .

Tapi, jika memang kau belum siap hadir dalam rutinatas seperti biasanya, kau berhak untuk sendiri lagi, membiasakan dirimu tanpa suara sumbang yang terdengar di telingamu, agar kau tenang, agar kau cukup, agar kau senang, agar kau santai dan agar kau lupa cerita bersama ku lagi .

Selang waktu berjalan, kau pun akan sadar akan semuanya, ada rindu disana yang merasuki mu datang perlahan, andai hembusan angin malam bisa bersuara mungkin suaranya akan seperti ini "Heii.. Dia merindukanmu, berbagilah tawa dengannya lagi.. Senyumkan hari-harinya lagi" .

Apa kau jahat? Tidak ! Sekali lagi, semua ini kehendakku yang membuatmu begini, maafkan lagi untuk hal ini ..

Aku....

Hanya rindu senyum dan tingkahmu .

Pergi

Jam menunjukkan waktu setempat wilayah timur, ada sedikit yang mengganjal dalam hatiku yang membuatku penasaran akan hal yang terjadi malam itu .

Seseorang keluar dari grub pertemanan kita, siapa dia ? Mengapa ? Apa sebab ? Seketika pikiran tidak tenang bertanya pada diri sendiri"mengapa dia keluar?" .

Semakin penasaran aku dijadikannya, aku mencari tahu lantas kepadamu . Bertanya perihal tentang seseorang itu

"Kenapa dia keluar dari grub?"

Katamu..
"Tidak tahu juga" jawaban yang semakin membuatku penasaran .

Mencoba meyakinkan mu untuk menjawab sejujur-jujurnya, lantas aku bertanya lagi kepadamu ..
Katamu..

"Mungkin lagi tidak enak dengan anak-anak"..

"Maksudnya ?"

"Dia beranggapan kalau kamu menyentimen dia" ..

Jawabku .. "Ah? Kenapa? Sebabnya apa?

"Iya, dia cuma mengatakan salahka aku menyukai teman sekelas kamu" (kamu itu tertuju padamu) .

"Wah, maksudnya apaan ? Maksudnya aku tidak suka dia kalau dekat kamu?"

"Mungkin begitu"
Jawabmu..

Seketika aku jatuh, mengapa dia mengatakan demikian kepadaku ? Apakah dia beranggapan kalau aku menyukaimu juga ? Hmm kamu benar, aku menyukai dia ! Tapi tunggu dulu ..

Semua hanya dulu dan aku tidak sama sekali menganggap kamu adalah musuhku, kamu berhak untuk mendekati dia, akupun berhak ! Tapi anggapanmu tentang aku menyentimenmu itu salah .. Aku malah senang ketika seseorang menyukai juga orang yang aku sukai .. Dulu !

Berarti kamu berhasil untuk meniadakanku . tenang aku tidak marah, perasaanku tentang dia sudah hilang ..

Kaupun mestinya senang dan tidak usah menganggap aku sebagai penjahat dalam hubunganmu itu .

Kaupun mempojokkan aku seakan-akan, karena kaupun berhak atas hal itu .

Dia memintaku untuk pergi ? Silahkan aku akan pergi demi kebaikan dirimu .

Aku hanya tidak menyangka kenapa semua ini bisa terjadi sebegitu cepatnya . kumohon.. Aku baru saja bisa berbicara sedekat nadi kepadanya lantas aku di hukum seberat ini kepadamu yang menganggap aku hanya merusak hubunganmu .

Kau tidak perlu takut, kan sudah kubilang aku dan perasaan ini kepadanya tidak lebih lagi seperti dulu, aku sudah menghapusnya menjadi pertemanan yang kekal ! Semoga ..

Dan, jika kaupun masih merasa belum memercayaiku seutuhnya, tenang aku tidak akan lagi mengusik kehidupannya, seperti memerhatikannya dari layar handphoneku ini, menyuruhnya untuk tidak terlalu lama begadang dan mengingatkannya makan .

Kini kaupun bebas, tidak akan ada lagi yang menghalangi hubunganmu itu . seperti sedia kalanya aku harus berpura-pura lagi tidak mengajaknya berbicara padahal sedih rasanya ketika harus seperti ini lagi, berat rasanya aku harus pergi dari dia .

Maafkan malam ini aku pergi untuk menemukan rumah baruku dan kaupun bebas dengannya ..

Yang aku sesalkan aku baru saja berbicara beberapa hari setelah kejadian ini, aku baru saja menikmati senyum manis itu, aku baru saja melihat anggun dirinya .. Lantas aku harus pergi demi kebaikanmu dan hubungan mu .

Terimakasih, sehat-sehat elv .

Pergi !