Sabtu, 17 Februari 2018

Terhebat

Datang lagi hari dimana aku tidak ingin melihatmu tapi kita selalu dipertemukan untuk rutinitas yang sama, mengejar sesuatu yang juga masih sama .

Terlepas dari ucapanku itu, sungguh aku tidak membencimu aku hanya ingin untuk diri ini tidak hadir di dekatmu dalam beberapa hari kedepan, mungkin untuk relaksasi saja dirumah sambil menikmati kopi-kopi hitamku yang mengikat hari-hariku seperti biasanya, berbaring sambil menikmati alunan musik kesukaanku .

Mungkin saja aku akan rindu seperti biasanya ketika senyum dan tingkah yang selalu aku nantikan itu hadir lagi, tapi aku harus sadar diri untuk hal itu.. Sekarang mungkin aku bukan lagi menjadi seseorang yang merindukan hal itu, sebab ada yang lain memerhatikan semua nya dia adalah pemilik mu seutuhnya (mungkin) .

Pada akhirnya cinta ku padamu akan tergantikan oleh sesosok orang yang selalu berdiri didepanmu, terhebat dalam segala hal bukan sepertiku .

Aku benci untuk hati yang terlalu lagi berharap tapi kamu berharap yang lainnya .
Tenang, hatiku sangatlah mudah untuk menjadi baik lagi jadi jangan lagi untuk berpura-pura memperhatikanku, sebab memerhatikanmu cukup aku saja, tenang aku tahu ada yang memerhatikanmu juga disana .

Santailah, aku akan berusaha untuk melepaskan semua rasa ku kepadamu walau sulit hati menerima kenyataan .

Maaf, beberapa hari kedepan aku jarang mengeluarkan kata di depanmu itu untuk menjaga jarak antara aku dan kau . sebab pemilikmu ada disebelahmu, aku takut jika nanti dia tahu tentang isi hatiku kepadamu dia akan marah sejadi-jadinya .

Akupun harus sadar diri, kau mungkin sudah menjadi pemilik hati seutuhnya yang terhebat .

Selamat, aku turut bersuka dalam duka hatiku .

0 komentar:

Posting Komentar