Senin, 26 Maret 2018

Pilu

Seperti malam yang selalu menemani sunyi
Seperti pagi yang selalu menceriakan hati
Seperti siang yang selalu menghangatkan jiwa
Seperti sore yang selalu menyelimuti angan .

Rindu padamu tidak akan pernah habis, aku dan semesta menyayangimu !

Bekas luka yang ku goreskan dihatimu mungkin sudah kau maafkan tapi mungkin kau tidak pernah lupa akan hal itu, sembari ku berdoa aku ingin bersua lebih lama lagi denganmu .

Apa kabar ? 3 hari yang lalu setelah pertikaian kita ini, kau memutuskan untuk membenci padaku dan selama 3 hari itu aku bertanya pada malam-malamku, dirimu dimana? Sedang apa? Sudah makan? Tidur tidak terlalu lama kan? Karena sungguh aku sakit tanpa kabar-kabar mu .

Hampir mati rasa aku dibuatnya, karena pada siapa lagi ku kan menunggu pesan-pesan singkat yang selalu aku cemaskan ? .

Aku rindu padamu dengan segala macam tingkah mu .
Aku rindu padamu dengan segala perhatian mu .
Aku rindu padamu dengan segala yang kau tampilkan saat bersua denganku .

Rinduku sebatas angan, kau tidak akan lagi bisa ku rindu seperti saat dulu, saat dimana tangan lebih dekat dari sebelumnya, saat senyum lebih dekat dari sebelumnya, saat raga sedekat nadi dari sebelumnya, kini yang ada tinggal pilu dalam hati..

Berjalan dengan sendirinya tanpa kau di sisiku lagi .

Tapi, jangan cemas kebahagianmu akan segera datang bukan lagi bersamaku melainkan pemilik hati mu yang baru .

Sadari Awal

Sini lah mendekat kuceritakan kepadamu sedikit hal apa saja yang selalu membuat hati ini masih tetap mencintaimu? dikarenakan olehmu yang selalu mampu membuat hati berdecak kagum terhadapmu, yang kupikir tentang dirimu itu hanya satu "kapan dirimu sadar, ada yang setengah mati berjuang untuk memilikimu"


Selepas itu, aku baru tau.., kau takkan dan takkan pernah ingin mengetahuinya, dirimu bahkan tak pernah melihat diriku yang telah memperjuangkanmu disini.

sadari awal, aku tahu kau takkan pernah mempunyai perasaan yang sama sepertiku .
sadari awal, kau bahkan tak pernah menengok kebelakang melihatku melalui pandanganmu .
Sadari awal, aku baru tahu kau disana bersama dengan pemilik hati mu.

Sadari awal, aku salah mencintaimu .


Minggu, 18 Maret 2018

Pesanku

Pada bagian ini..

aku tidak perlu terlalu banyak mengeluarkan nada yang sedikit mencemaskan diriku kepadamu..

aku, ingin memberimu pesan teruntuk dirimu yang berhasil kau lukis luka disini !

entah kenapa, bagian ini sangat sulit kusampaikan kepadamu..

demikianlah dirimu yang acuh tak acuh dengan rasaku kepadamu..

kau berhasil..

SELAMAT !

menjadikan dirinya sebagai alasan untuk  menjadikan lenyap harapanku..

KEPADAMU !!..

Sekali lagi, Selamat !

Bayang

"Barangkali aku hanya menjadi bayang-bayang yang selalu saja mengikuti langkah kakimu kemana raga itu bertuju"


Aku mencintaimu sejak dimana senyum itu terlintas di benakku. Sungguh yang ku ingat tentang semuanya hanya kamu, terimakasih sudah menjadi bagian dari ceritaku ini :) .


Kau tak perlu tau sejauh mana aku terjatuh mencintaimu, kaupun tak ingin mengetahuinya.


Aku.. dengan segala kesabaran menunggu hati itu seutuhnya menjadi milikku. tapi, kau masih saja tak memperdulikan rasaku.


bodohnya aku, tak pernah mengatakan apa yang selama ini kurasa padamu, aku lebih pilih diam dibanding mengutarakannya karena demikianlah aku.. aku takut jika pesanku tersampaikan kepadamu apakah semuanya akan baik-baik saja sejak pertama kita bertemu?


aku takut, ketika kau mengetahuinya kau tak lagi bisa tersenyum semanja itu kepadaku.
aku takut, ketika kau mengetahuinya aku tak bisa lagi sedekat ini kepadamu.
aku takut, ketika kau mengetahuinya aku...


bertemu dengan kata"perpisahan" lagi :(


biarkan saja begini.. biarkan cintaku semakin besar kepadamu dan biarkan aku .....


Selalu menjadi bayang-bayang disela kesibukanmu :)


Rumah Baru

"kamu tau, aku mempunyai hati yang baru" :) .

sebelum pernyataan itu keluar dari mulut seorang yang ter-amat dihati, aku selalu bahagia dengan adanya..

bahwa keakuanku...

Aku selalu menjadikan dirimu alasan hatiku untuk selalu mensyukuri semua adanya..
bahkan aku selalu menjadikan dirimu alasan untuk selalu berjuang kedepan, agar nantinya kau tau seriusnya aku kepadamu sebesar apa itu :)

dulu semuanya baik-baik saja bahkan saat itu, aku tak pernah berfikir tentangmu. tentang isi hatimu kepadaku sebagaimana diriku kepadamu.

sungguh aku dibawa kedalam zona nyamanmu, aku lupa satu hal darimu bahwa saat aku mencintaimu apakah akan berbalas kasih atau hanya sebatas


"kamu sudah aku anggap sebagai sahabat aku" .


Saat perasaanmu menyatakan sebuah kalimat yang sama sekali tak ingin ku dengar "bahwa kau sudah mempunyai hati yang baru" aku ikut senang, hatimu mempunyai rumah yang baru :).


yang sangat ku kecewa saat kau sudah menemukan hati yang baru kau tak pernah sama sekali bertanya tentangku, tentang apa yg selama ini aku rasakan saat bersamamu :(


Selamat Kekasih .


Selamat ! kau berhasil melukis luka yang teramat dalam disini .


Jumat, 16 Maret 2018

Tentang Impianku

Sebelum aku memulainya.. alangkah bahagianya aku ketika kau sudah membaca bagian pada halaman-halaman ini :) .

Perempuanku, kau tau? impian apa saja yang ingin aku bangun bersamamu dikemudian hari? tapi sepertinya kamu sudah melenyapkan semuanya dengan begitu mudahnya .

Iya, yakinku kepadamu tentang hal ini, aku kecewa bahwa dirimu yang disana sudah milik bagian dari orang lain, orang lain yang belum tentu bisa mencintaimu sebagaimana aku mencintaimu disini.
Dengan sabar aku menunggu hati itu menjadi bagian dariku tapi yang kudapat hanya keresehan setiap harinya, timbul dihati mengatakan bahwa"KAU DISANA TIDAK INGIN MENJADIKAN DIRIKU SESUATU YANG AKU HARAPKAN" .

Selepas kepergian, ada rasa penyesalan disini. rasa yang dari dulu aku ingin menyatakan kepadamu tapi di sisi lainku, aku takut mengatakan demikian.. mengatakan bahwa" AKU MENCINTAIMU ".
Aku takut, aku benar benar takut akan kalimat itu ku utarakan kepadamu, yang aku takutkan ketika muncul balasan darimu kau tak pernah mencintaiku sedemikian aku mencintaimu disini .. oh perempuanku :( .

Aku lebih baik diam dengan perasaanku disini, sebab ketika perasaan itu sudah kau dengarkan, kita yang dulu sedekat nadi takkan pernah bisa sedekat itu lagi, seperti senyum yang setiap hari menyenangkan hariku
canda yang setiap hari menyelimutiku, dan
perhatianmu kepadaku yang begitu melekat di pikiranku .

Maafkan aku untuk hal ini aku sungguh pecundang di hadapanmu..

berharap hati itu seutuhnya milikku
berharap impianmu bisa menjadi bagian dariku
berharap berbalas kasih tanpa harus mengatakan"aku cinta kamu" .

Satu penyesalan yang sampai saat ini aku sesalkan kepadamu, kau tidak pernah bertanya sedikitpun perasaanku kepadamu sebagaimana itu .. yang kau tau hanyalah aku bahagia disini melihatmu bersamanya .

Tidak perempuanku ! bahagia yang kau lihat itu hanyalah fisikku saja, kau tidak akan tau hatiku sebagaimana
Jatuh sejatuh jatuhnya
Sakit sesakit sakitnya
Hancur sehancur hancurnya

Perempuanku, impian yang aku harapkan itu kau sudah lenyapkan semuanya termasuk hati yang sungguh mencinta pada diri itu .

Akan Tetap Begini, Mencintaimu

Demikian lah diriku yang selalu saja masih ingin bersamamu, kenapa? Karena itulah konsekuensi hatiku untuk tetap bisa mencintaimu .

Sampai kapan cintaku itu kepadamu? Besok? Lusa? Atau mungkin selamanya? Entahlah, aku tidak pernah berpikir untuk tidak bisa mencintaimu lagi.. Saat ini aku hanya ingin bersenang sedih dalam hati yang ter ombang ambing yang mencintaimu tanpa pernah kau mengetahuinya .

Kita memang beda, kau dengan segala kesempurnaan mu dan aku dengan segala ketulusanku .

Tulus? Saat kau mengetahui nya, tapi apa benar kau ingin mengetahuinya?

Mungkin saja tidak .

Biarkan hati ini semakin besar terhadapmu
Biarkan saja, cinta dalam diamku ku nikmati adanya
Biarkan saja, sampai tuhan memberitahumu seberapa jatuh hati aku kepadamu .

Insya Allah kita akan dipersatukan entah dalam se-romantis apa, baik sebagai pendamping hidupmu atau sebagai teman biasa mu saja, sulit untuk menerima keadaan ku yang seperti sekarang yang rela jatuh berkali-kali untuk mendapatkanmu tapi, kau malah asik dengan ketidakpedulianmu .

Aku masih saja seperti ini, tetap mencintaimu meski harus menerima kenyataan kau mencintai seseorang diluar sana tapi aku yakin dengan pilihan dari mu itu menyelesaikan masalah padamu .

Masalahmu memang selesai, tapi masalahku tidak ! aku harap kau tidak akan pernah lagi mengunjungiku untuk pengakuan patah hatimu lagi, karena aku benci mengatakan ini ...

Ketika hati itu dipatahkan lagi, datang dan ceritalah denganku selalu ada tempat untuk mulut itu mengadukan segalah keluh kesahnya .

"Sebagaimana tuhan tidak pernah membenci ciptaannya ketika melakukan dosa-dosanya" padahal begitu keji dirasakannya .

sebagaimana tuhan akan tetap mencintai makhluknya demikian juga dengan aku sebagaimana kau menyakiti hati ini lagi dan lagi, Aku ...

Masih bisa cinta denganmu . .

Dalam Diam Hancur

Kumohon, jangan pergi dulu dari pencarian cinta ku. Sebenarnya aku sudah mulai lelah dengan keadaan yang menjerumuskan hatiku kepadamu, apa kau tega meninggalkan hati kecil yang berharap besar kepadamu?

Tenang saja, aku tidak pinta untuk mu hadir kedalam hati ini, aku hanya ingin kau mengetahui ada harapanku untuk bisa bersanding denganmu, merangkul mu, menganggam tanganmu, membuatmu menjadi ter-istimewa di sini.

Karenamu, aku selalu meratap kesedihan .

Oh tidak, kau tidak perlu khawatir denganku sebab aku selalu pandai menyembunyikan kepalsuanku dihadapanmu .

Bukankah, kau mengajarkan aku tentang semua itu ? Untuk belajar tegar dari segala hal yang menyangkut hati ? Tapi kenapa, kau mampu menghancurkan hati ini secara perlahan dengan begitu keji dalam diam ?

Apa aku yang terlalu bodoh untuk mengatakan bahwa diriku sudah dibutakan oleh paras bentuk itu? Atau bahkan kamu yang terlalu pandai memainkan drama mu ? Lantas, ini salah siapa? Bukankah kau diciptakan untuk bisa mengasihi orang lain? Kuharap orang lain itu adalah aku saja tapi seseorang diluar sana, yang bebas keluar masuk dengan kemauannya ..

Karenamu, aku selalu hancur berantakan dalam diamku .

Cita-citaku yang ter-Cinta

Padahal aku baru saja senang, seketika mendengar kabar bahwa kau tidak baik-baik saja .

Maaf untuk hal ini, bukan tanpa alasan mengapa demikian itu terjadi. Iya, aku yang lebih dulu mengenal dan mencintai diri itu gugur dalam pertempuran perebutan hati itu. Patah, sakit, jatuh, seketika aku sudah malas mencari jalan keluar lagi untuk perjalanan cinta setelah mendengar kabar bahwa kau "kembali lagi dalam pelukan kepadanya" .

Tidak, aku tidak jahat ! Aku, hanya ingin sesekali bisa melengkapi juga hari-harimu itu, membuat duniaku begitu luas dikarenakan kehadiran ciptaan tuhan yang satu ini, sempat rasanya aku bertanya pada diri sendiri

"mengapa?"

Apa aku yang terlalu berharap banyak kepadamu?
Apa aku yang terlalu jauh jatuh kepadamu?
Apa aku yang terlalu mengidolakanmu?
Atau,
Apa aku yang terlalu jauh mencintaimu ?

Sampai kaupun tidak pernah bertanya demikian kepadaku, atau bahkan kau yang hanya berpura-pura untuk tidak mengetahuinya .

Jika tuhan sebentar saja menjadikan aku sebagai sesosok lakilaki yang bersamamu sekarang, maka kau akan selalu tersenyum, menjadikanmu ratu dalam duniaku, itu terlalu alay? aku mengatakan TIDAK ! Mengapa?

Sebab engkaulah, cita-cita perjalanan cintaku .

Bolehkah Untuk Sejenak Saja

Ketika malam menjadi sepi, siang menjadi penat dan sore ku menjadi lelah .. Aku tidak lupa ada hal yang harus aku perjuangkan untuk hati yang teramat cinta yaitu .. KAMU .

Kamu? iya sebuah kata yang menandai bahwa cinta itu ada, bahwa cinta itu nyata, bahwa cinta itu bersahaja, bahwa cinta itu tidak buta, bahwa cinta itu tidak sulit untuk ditebak, bahwa cinta itu kamu .

iya, bolehkah aku mencintaimu lagi lebih dalam sebelum cintaku datang seperti  ?

Meski pada kenyataannya kau tidak pernah menjadi pemilik seutuhnya diri ini tapi paling tidak aku sudah mencintaimu dengan caraku, walau tidak pernah terlihat olehmu .

Sedih, teramat sedih rasanya ketika sang pemberi harapan pergi lalu menimbulkan luka yang teramat mendalam .
Entah..  mungkin ini salahku yang terlalu amat membuat harapan yang begitu besar terhadapmu, lantas mengapa demikian kaupun membuka harapan juga kepadaku ? .. atau apa mungkin aku saja yang terlalu berlebihan untuk cinta ini ? Nyatanyapun kau tidak pernah sesekali mengerti apa yang kurasa .

Bolehkah, sekali saja aku lebih mencintaimu lagi ?

Jawab saja, jangan pernah ragu akan sebuah hati yang jujur .
kalau iya, kita bisa menjadikan tempat ini menjadi istana bagi hatimu dan kalaupun tidak, silahkan untuk pergi mencari pendampingmu dengan kebahagiaan yang kau cari dan jika cinta itu mengkhianatimu lagi, datang lah untuk menerjemahkan segala luka hatimu, masih ada tempat dimana kau bisa menceritakannya..

Sebab..
Aku masih cinta dan akan menjadi pendengar yang selalu setia menemanimu dalam pilu hingga air mata itu tidak lagi mengalir deras dari dua bola mata indah itu .

Suka Dalam Luka

Salahkah aku untuk terlalu mencintaimu ? bukankah hati diciptakan untuk belajar dari hal-hal kecil, salah satunya untuk itu.. tetap mencintaimu .

Kini, waktu telah berputar aku harus ikhlas bahwa tidak ada lagi nama mu akan ku ukir dalam sejarah perjalanan ini, tenang, aku tidak menghapusnya. Aku hanya mencoba untuk memahami hati ini untuk kedepannya jangan pernah lagi menjatuhkan sebuah harapan sebelum akan berbalas .

Cinta kadang memang sulit ditebak, semaunya saja dia datang tiba-tiba tanpa kehendak pemilik nya, sampai kedatanganmu tiba-tiba juga. Sulit rasanya mencintai tanpa pernah berbalas, diriku mau apa? Hanya bisa berdiam diri tanpa pernah ditengok sedikitpun untuk hal itu.. Besar harapan kau datang kepadaku, bercerita tentangku, merasakan yang kurasa saat itu, mengatakan sebuah kalimat "aku juga mencintaimu" (yang tertunda) .

Untuk itu aku menjadi lebih kuat, sadar bahwa ada hal-hal yang seharusnya kita tidak bisa memaksakan keinginan kita juga barangkali kau ada untuk menjatuhkan aku saja tidak untuk dicintai seperti aku mencintaimu .

Barangkali kau ada untuk membuat pelajaran perjalanan cinta seperti apa.
Barangkali kau ada untuk datang lalu pergi sehingga aku bisa menjadi pribadi yang lebih dewasa lagi.
Barangkali kau ada untuk aku menjadi pengagummu saja sampai akhir waktu.

Barangkali kau ada hanya untuk mengukir sakit hati terparah yang pernah kurasa selama ini .

Terimakasih untuk itu, aku akan belajar tentang luka ku yang ter-amat pilu ini  .

Teruntuk dirimu..

Aku selalu menyukaimu dalam luka .

Kamis, 15 Maret 2018

Terakhir

Aku selalu menyanyangimu :)

Bagian yang mungkin terakhir aku ceritakan kepadamu .

Terimakasih untuk hal-hal yang selalu membuat hati ini cemburu dan juga cinta kepadamu, sangat ! Bukan untuk memaksamu menjadi milikku seutuhnya, sekedar hanya menjadi bagian terpenting dalam perjalanan ini .

Terimakasih untuk telah membuat diri  memberanikan berbicara kepadamu lagi seperti semula, bukan aku benci tapi aku hanya cemburu akan hal itu tapi tenang aku sedang berusaha agar cemburu yang kemarin tidak separah saat sedekat bersamamu, sewajarnya saja kini.

Terimakasih untuk masih memberikan ketenangan hati saat kau berada di tempat yang sama .
Terimakasih untuk masih menebarkan senyum itu kepadaku walau terkadang senyummu bisa meluluhkan hati kapanpun .
Terimakasih untuk tetap tidak menjadi pembenci dan masih menerima maaf akan kesalahan ku .

Pada dasarnya, aku masih ingin memerhatikanmu melalui pesan singkat dariku untukmu .

Tapi penyesalanku masih ada disini, aku belum bisa menjadi bagian terpenting dalam hidupmu, aku juga terkadang masih cemburu, wajar kan yah ?

Tetap menjadi diri sendiri, selalu menjadi begitu saja jangan ada perubahan darimu karena aku sudah suka . Jangan malas-malas, begadangnya jangan terlalu larut, kesahatanmu dijaga, makan jangan telat dan kuranginlah nonton drakor hahaha .

Untukmu, kau bebas lagi menunggu cinta itu datang .
Untukku, aku bebas lagi bisa bercerita denganmu .
Untukmu, kau bebas lagi untuk tertawa seperti biasa .
Untukku, aku bebas lagi melihat tertawamu .

Aksaraku habis . .
Terakhir, selamat menanti cinta sejatimu harapan...ku :)

Minggu, 11 Maret 2018

Sudah ini ?

Sesudah ini apa lagi? Siapa dari kita yang sebenar-benarnya jahat perihal semua ini?
Mungkin aku? Iya, aku saja sebab aku tidak bisa menyalahkan seutuhnya kepadamu . aku yang terlalu bodoh sehingga awal kita yang sedekat nadi akhirnya dipisahkan karena ego .

Tunggu, sejenak .

Aku tidak berniat untuk mengakhiri percakapan kita selama ini, karena dirimu semestinya sadar kalau aku hanya membatasi jarak kita bukan untuk mengakhiri semuanya, sebab ada hal-hal yang aku harus jaga juga disini .

Kamu tahulah pasti, bukan begitu?
Lantas kenapa kamu ingin mengakhiri semua itu ? Membicarakan aku bahkan di depanku dengan semuanya, seakan-akan kau tidak melihatku ada atau mungkin aku saja yang terlalu menjadikan sesuatu pembicaraanmu dalam kategori kebaperan ku ? Sehingga kamu dengan leluasanya melayangkan hukuman yang begitu sakit untuk aku terima .

Tenang, aku tidak marah aku hanya tertawa tidak bisa kubayangkan seseorang yang mempunyai tingkah lucu dan senyum manis itu mempunyai kata-kata yang sangat menyakitkan hati ini, mungkin kau anggap semuanya hanya bahan candaan kamu untuk ke semua tapi kau tidak pernah fikir apakah perkataan yang kamu lontarkan itu berbuah tertawa apa tersakit ? Pernah kau sadar ? .

Jelas, aku masih menyimpan semua apa yang keluar dari mulut itu . dengan puasnya meneriaki se isi ruangan itu"makanya jangan hati terus dipikirkan, cinta-cinta, selesai dulu baru hati yang dipikirkan, tulis sana-sini status galau yang bertemahkan patah hati" . Aku tertawa dan kaget dengan prilakumu itu, sungguh mengapa ? Apa yang membuatmu sebegitu benci denganku ?

Apakah masalah hatiku kepadamu yang kau benci ? Atau apakah masalah sikapku terhadapmu yang semakin hari semakin tertutup ? Atau ada yang lainnya ? .

Bukankah semua pertanyaan itu sudah terjawab ? Atau mungkin kurang jelas ?
Baik, aku akan menjawabmu .

Pertama, kau berhak untuk membenciku perihal kecemburuanku, kan kita ini teman.. Yang kekal tapi jangan paksa diri untuk membuang perasaanku ini terhadapmu, aku akan membuangnya tapi itu masih sulit aku lakukan dan maafkan diri ini jika membuatmu sebegitu benci kepadaku, kau bebas melalukannya, kaupun berhak .

Kedua, aku menjaga jarak darimu untuk tidak terlalu melukai perasaanku kaupun pasti tahu, kan sudah tertulis di statusmu... Maaf sekali lagi ke ge-eran . kita nanti bakal dekat sedekat dulu, tapi untuk sekarang maafkan aku belum bisa menyembuhkan hati ini .

Ketiga, kumohon jangan pernah lagi membicarakan apa yang telah kau lontarkan diruangan itu, jujur aku tidak sangka kau bisa sejahat itu juga .

Keempat, aku dan kau katanya sudah goodbye ? Jika maumu, silahkan.. Mauku, tunggu aku belum bisa .

Walau mulut itu sudah menjatuhkan sebuah hukuman yang teramat perih yang pernah kudengar .

Selasa, 06 Maret 2018

Rabu, 10 januari 2018

Kita berjumpa ditempat yang seperti biasa... lagi, tempat dimana aku membuat dirimu jengkel akan tingkahku padahal aku hanya ingin memenangkan hatimu sedikit, mencoba melepas kepenatan dalam diri itu, mencoba membuat kau bahagia sedikit tapi mungkin kelakuan itu membuatmu jengkel terhadapku sebab hingga hari itu aku takut lagi bercanda berlebihan kepadamu .

Selepas itu, ada hati yang sedikit mencoba untuk tegar, mencari tempat tertenang agar apa yang aku lakukan hingga hari itu kau bisa melupakannya... Sedikit walau kau sudah memaafkan . Tapi disisi lain diriku belum bisa menerima kenyataan bahwa aku sudah membuat perempuan yang kusayang membuat jengkel terhadapku .

Maafkan untuk hal itu lagi .

Katamu, kita ini berteman..
Kataku, kita ini sepasang makhluk yang diturunkan di muka bumi ini untuk saling melengkapi

Tapi mungkin pendapatmu itu ada benarnya, biarlah .. Aku pun tidak memaksa diri agar pendapatku bisa kau terima dengan baik-baik .

Dan, apapun itu ..

Dirimu tetap menjadi ter-istimewa bagiku apapun yang akan terjadi hingga nanti.
Dirimu juga yang akan selalu menjadi sebuah alasan agar mata ini selalu memerhatikanmu sesekali.
Dirimu juga lah yang membuat bahwa aku percaya cinta itu benar adanya datang tidak dengan kebetulan .

Teruntuk dirimu yang kadang membuat hati juga cemburu teramat, tenanglah jika nanti di penghujung kisah aku dan kamu tidak ada kita diantaranya, mungkin aku bisa membuang rasa ini sebab apa yang terjadi, mungkin memang kau dan aku...

Adalah hal yang mustahil untuk bisa bersatu diantaranya .
Tapi...

Ingat, bahwa ada satu hal yang harus kau kenang selamanya.. Aku pernah jatuh cinta diantara malam-malam penuh kesepianku .

Malam, Merindukanmu

Sepertiga malam aku merindukanmu, disini . tempat dimana aku selalu memperhatikanmu,mengkhawatirkanmu,mencemaskanmu ketika tubuh itu mulai lelah dengan semua tekanan yang kau alami pada hari ini.

Katanya, kau pergi entah kemana .. aku mencemaskanmu dalam hal ini.
Katamu, aku baik-baik saja disini padahal hanya melepaskan rasa lelah akan tekananmu.

kataku, kau jangan keluyuran saat malam tiba entah itu untuk apa tapi kau harus yakin, ada seseorang yang mencemaskanmu disini mungkin saja sebuah lelucon bagimu.

Pesan singkat dariku untukmu bukan hanya sekedar memberikan candaan kepadamu tapi untuk menjamin bahwa dirimu sedang baik-baik saja.

Maaf, aku terlalu mencemaskanmu .. tidak salahkah untuk hal ini?

Aku selalu bertanya kepadamu, kenapa kau rajin untuk menjadikan malam sebagai teman kesepian mu?
Kenapa kau selalu menjadikan malam tempat ber-imajinasimu?

Padahal, tidak kah kau sadar ada pesan singkat yang setiap malam juga yang menghampirimu, bertanya kepadamu untuk tidur, lagi apa, sudah makan, bikin apa, sadarkah ?

Sadarlah hati, yang menjatuhkan aku untuk (jatuh) hati .. lagi .

Mungkin saja, aku bisa berpura-pura untuk berpaling mencemaskanmu
Mungkin saja, pertanyaan sudah makan, lagi apa, cepat tidur untuk seseorang yang lain
Mungkin saja, jatuh hatiku untuk seseorang yang lain pula.

Tapi aku merasa manusia paling bodoh untuk tidak bertanya demikian kepadamu, sepertinya kau special buktinya aku jatuh cinta .

tidak salahkah? apa mungkin terlalu cepat? atau tuhan sudah mengatur jalannya?

Lepas tidaknya kau mencintaiku apa tidak mencintaiku, itu terserah padamu karena aku merasa senang untuk hal itu ..

Jatuh cinta itu urusanku, merindukanmu urusanku, mengkhawatirkan urusanku tugasmu hanya perlu duduk dan menerjemahkan segala apa yang tersirat dari pesan singkat ku itu .

Malam ini, aku cinta dan (lagi) rindu untukmu .

Senin, 26 Februari 2018

Awal Kedua Dari

Kedua kali aku bertemu lagi dengan senyum itu, lirih berkata gerangan apa yang membuat tubuh ini kaku ? padahal sering kali kita berjumpa di pertemuan tapi mengapa aku tidak bisa lagi untuk menyembunyikan rasa itu .

Apa harus memberanikan diri ? mengungkap perasaan yang sudah lama tersirat kepadamu ? atau kusimpan saja lebih dulu ? dalam hati aku cinta kamu tapi sungguh oh sungguh berat rasanya mengatakannya, sekali lagi aku berat mengatakannya .

Simpan saja ( kata diri ini ) sampai kau penuh keyakinan kepada ku .

tapi apa kamu yakin kekasih ? yakinkan saja, kumohon ! kita bisa bahagia karena kau dan aku akan tahu pasti kebahagiaan bisa kita ciptakan walau hidup penuh dengan kecemasan dan ketegangan .

Aku tahu hidup tidak pernah akan baik-baik saja begitupun kamu, sudah berapa kilometer hidup kita lalui dengan ujian dari tuhan, tapi kita masih bisa saja berdiri tegak berpura-pura senang dalam sedih .

Baik, tenang, sabar aku masih cinta dirimu masih aman untuk aku menatah rapi dalam hati ku, kau ter-indah kekasih .

Akupun masih cemburu diam-diam ketika salah seorang darinya mendekatimu, merayumu dan membalas pesan singkat dari beberapa orang yang ingin (entah mungkin saja suka juga denganmu) .

Tenang, aku cemburu diam-diam saja disini, cemburuku tidak berlebihan seperti sepasang kekasih yang "katanya" akan serius dengan kekasihnya .

Kedua, untuk awal dari sebuah pertemuan aku masih cinta yang belum mengenal lagi patah hati .

Awal Dari

Dari mana awal kita bertemu? kamu tahu? jangan dijawab, simpan dalam hati karena kamu tahu pasti .

Setelah lama aku menanti, setelah lama aku menunggu aku kembali lagi untuk jatuh...
(Cinta)...

lagi ...

Entah dari mana sifat itu datang, tiba saja datang menemui tanpa pernah aku tahu pasti. maaf untuk hal ini, aku tidak mengatakan padamu saat ini, belum saatnya kamu tahu.

Untuk saat ini aku ingin menyimpannya saja rapat-rapat dalam hati ini, tenang saja aku bisa menjaganya, pasti ! Sebab, kamu tahu juga sebagaimana aku bisa menjaga hati ini, iya kan?

Kenalkan dia..

Seseorang yang membuat saya percaya lagi, bahwa diluar sana masih ada hati setulus itu .

Tidak percaya? coba kamu kenal dia lebih luas dari pandanganmu lagi, aku percaya kaupun menjatuhkan hati kepadanya.

Dia bisa saja menjengkelkan pada waktunya, tapi dia juga terkadang membuat diri ini tersenyum tersipu malu bahkan bisa saja membuat hati ini ter-amat cemburu .

Wajar saja, seseorang yang membuat hati jatuh(cinta)lagi...

Ini tentang kamu, semua mengenai kamu terimakasih telah hadir
menemani malam-malam sunyiku
sore-sore yang berat
siang-siang yang begitu penat

ini..
Awal dari patah hati ku untukmu . 

Sabtu, 17 Februari 2018

Terhebat

Datang lagi hari dimana aku tidak ingin melihatmu tapi kita selalu dipertemukan untuk rutinitas yang sama, mengejar sesuatu yang juga masih sama .

Terlepas dari ucapanku itu, sungguh aku tidak membencimu aku hanya ingin untuk diri ini tidak hadir di dekatmu dalam beberapa hari kedepan, mungkin untuk relaksasi saja dirumah sambil menikmati kopi-kopi hitamku yang mengikat hari-hariku seperti biasanya, berbaring sambil menikmati alunan musik kesukaanku .

Mungkin saja aku akan rindu seperti biasanya ketika senyum dan tingkah yang selalu aku nantikan itu hadir lagi, tapi aku harus sadar diri untuk hal itu.. Sekarang mungkin aku bukan lagi menjadi seseorang yang merindukan hal itu, sebab ada yang lain memerhatikan semua nya dia adalah pemilik mu seutuhnya (mungkin) .

Pada akhirnya cinta ku padamu akan tergantikan oleh sesosok orang yang selalu berdiri didepanmu, terhebat dalam segala hal bukan sepertiku .

Aku benci untuk hati yang terlalu lagi berharap tapi kamu berharap yang lainnya .
Tenang, hatiku sangatlah mudah untuk menjadi baik lagi jadi jangan lagi untuk berpura-pura memperhatikanku, sebab memerhatikanmu cukup aku saja, tenang aku tahu ada yang memerhatikanmu juga disana .

Santailah, aku akan berusaha untuk melepaskan semua rasa ku kepadamu walau sulit hati menerima kenyataan .

Maaf, beberapa hari kedepan aku jarang mengeluarkan kata di depanmu itu untuk menjaga jarak antara aku dan kau . sebab pemilikmu ada disebelahmu, aku takut jika nanti dia tahu tentang isi hatiku kepadamu dia akan marah sejadi-jadinya .

Akupun harus sadar diri, kau mungkin sudah menjadi pemilik hati seutuhnya yang terhebat .

Selamat, aku turut bersuka dalam duka hatiku .

Selasa, 13 Februari 2018

Bilur

Mungkin akhirnya hati akan patah lagi, terlepas dari semua cinta ku padamu yang di anggap lelucon saja aku sudah puas . paling tidak aku sudah cukup untuk tetap terus memberikanmu semangat akan hidup ini, paling tidak aku sudah cukup mengatakan aku cinta kamu, paling tidak aku sudah cukup untuk menegurmu tidur jangan terlalu larut, paling tidak aku sudah cukup untuk mengingatkan untuk makan dan semua apa yang tertulis di pesan singkatku kepadamu .

Paling tidak aku sudah cukup puas akan semua itu .

Tenang, aku kuat karena bilur ini selalu saja menjadi makanan setiap hari-hariku .

Mungkin pada akhirnya cinta pertemanan itu diubah saja menjadi hubungan sahabat yang kekal, kata mau diapa, waktu yang mengiyakan .. Salahku yang terlalu juga bergantung (lagi) sebuah harapan. 

Dalam mendapat sedikit perhatian darimu aku pun gagal, bukan salahmu... Sekali lagi aku yang terlalu bodoh untuk hal itu .
Mungkin juga perhatianmu terbagi lagi dari orang yang lebih hebat, lebih baik, lebih nyata, lebih gagah dan lebih segalanya .

Tenang, aku tidak membencimu aku hanya ingin untuk tidak terlalu banyak berbicara padamu ketika kita berjumpa . Kaupun akan tenang karena tidak akan lagi seseorang yang selalu bermulut besar, bertingkah konyol, mencuri pandanganku darimu .

Yang bersamamupun akan lega dekatmu karena perhatian darimu akan selalu tertuju padanya bukan lagi untukku .

Tugasku mungkin selesai, tapi untuk menghapus rasa cintaku padamu itu hal yang masih sulit untuk aku lupakan tapi tenang saja, aku tidak akan menunjukkan sikap itu lagi kepadamu.. Ada seseorang yang bersamamu sekarang entah itu ada apa tidak itu kamu yang tahu .

Tugasku selesai, jadilah seseorang yang selalu aku iyakan untuk menjadi pemilik hatiku

Selalu ...

Selamanya .. Yang kekal ...

Selasa, 06 Februari 2018

Pergi dan Benci

Sedih ketika kamu memutuskan untuk pergi dan benci, mungkin pesan singkatmu tidak akan lagi aku dapatkan seperti sebelum-sebelumnya di mana kita bisa saling memperhatikan satu sama lain .

Kamu benci itu sesuatu yang wajar sebab yang selalu membuat hati itu berantakan adalah diriku sendiri yang tidak pernah berpikir jernih padamu, aku selalu saja menjadikan dirinya objek pembahasanmu, maaf untuk hal ini karena aku yang terlalu bodoh .

Sering kali kau berkata "tidak usah berpikir negatif terhadapku" tapi seringkali juga aku berkata "karena aku takut kehilangan" (dalam hati), mungkin kau sudah tahu sebabnya aku begini...

Yahh, tepat ! aku masih dalam bayang-bayang kecemburuan terhadapnya .. Mungkin bagimu artinya tidak berguna tapi bagiku, sungguh aku benar dengan pernyataanku itu .

Kini, aku harus rela lagi dan lagi untuk kehilangan seseorang yang selalu aku rindukan disetiap perjumpaan, tidak akan ada lagi senyum manis yang memanjakan aku, hilang sebuah perhatian darimu ..

Kini.. Mungkin dirimu sudah acuh tak acuh lagi dengan sekelilingmu tapi, ada satu yang harus selalu kamu ingat, aku selalu menunggumu disini untuk sebuah perjumpaan, untuk sebuah senyuman, untuk sebuah perhatian .

Aku rindu untukmu .

Aku benci, pada diriku untuk selalu membuatmu jengkel terhadapku, dan kini kau memutuskan tali percakapan kita di pesan singkatku, kontakku kau blokir.. Tak mengapa itu semua penyebabnya ada :)

Aku tidak pernah benci padamu bahkan saat seperti sekarang, kini.. aku belajar untuk bisa lebih menjaga hatimu, agar bisa lebih mendoakanmu, agar bisa lebih merindukanmu lewat doa-doa ku kepadamu karena aku ingin kau baik-baik saja disana tanpa pernah memikirkan siapa diriku lagi .

Yang aku takutkan jika kau benar-benar sudah tidak mengenaliku lagi bahkan seperti saat ini adalah .. Senyum siapa yang akan lagi kurindu? Perhatian siapa yang akan aku balas lagi? Pesan singkat dari mana lagi yang membuatku menunggu? Kejengkelan siapa lagi yang sering membuatku cemas?

Apakah aku baik-baik saja setelah ini?

Biarkan, biarkan begini adanya sampai aku benar-benar sadar aku sudah mengecewakanmu untuk kesekian kalinya ..

Silahkan pergi, jangan lama aku merindu di tempat dimana aku selalu menunggu mu :)

Minggu, 04 Februari 2018

Kamu Berteman (katanya)

Pagi mentari menyinari lagi hari-hariku yang begitu cerah, sesaat semua keakuanku sudah kunyatakan lewat bab-bab dalam cerita ini.

Ku awali lagi pagiku yang masih begitu cerah untuk ku lalui, seperti biasa kuseduh teh hangat, menikmati sepotong roti dari sisa-sisa makanan tadi pagi.

Rutinitas yang begitu menjengkelkan, seperti awal pertemuan kita, kita duduk di tidak jauh dan tidak dekat dari orang-orang yang mendekatimu. Kupesan secangkir kopi hitam sembari bercerita dengan kawan-kawan sekitar yang juga ada disekitaran mu. Perlahan, kopi itu kuseruput sedikit demi sedikit untuk menikmatinya seperti para penikmat kopi yang lainnya.

Tidak jauh dari semua hal yang iya ceritakan, kau ikut kedalam zona nya.. Aku melihatmu disana, kau tertawa.. Lepas tidak penuh beban dari pandanganku, sesekali mata ini mencuri pandangan memperhatikanmu, bahkan sesekali juga aku menertawakanmu karena tingkah yang sedikit menyenangkan dan sesekali juga aku menegur teman dari temanku dengan nada yang sedikit bercanda"hei jangan dekat-dekat (ketawa memaksa agar semuanya baik-baik saja)" padahal sedikit cemburu.

Aku cemburu? Iya jelas, dan jika kau bertanya kenapa? Mungkin jawabannya : apa tidak boleh aku cemburu kepadamu?

Dan jika kau bertanya lagi, itukan cuma teman kita, aku bisa menjawabnya kita dulu berawal dari teman juga kan yah? (Padahal memang kita masih berteman)

Tapi, sedikit saja kau sadari apa ada teman biasa yang cemburu ketika orang yang disayanginya didekati dengan orang lain?

Dan, jika kau pun masih belum sadar dan mengatakan sudahlah, kita ini cuma teman dan dia juga cuma teman.

Baiknya, aku akan membuang perasaanku lebih jauh lagi dan tidak membuat perasaan ini seolah mencintaimu tapi ketika kau bertanya aku benci padamu, jawabannya tidak sama sekali karena perihal membenci itu tidak di anjurkan dalam hidupku, aku senang ada yang menamparku walau sakitnya tak terasa .

Perihal tentangmu, aku masih cinta

Dan, dia akan tumbuh bersamanya.. Bersamamu atau tidak itu urusanku biarkan aku tetap mencintaimu seperti aku mengenalmu lebih awal dari sebelumnya.

Pada dasarnya kita akan tetap berteman, meski hati memberatkan.

Terakhir jangan paksa lagi hati ini untuk membencimu ! Meski kita berteman setidaknya aku bisa memerhatikanmu seperti saat ini, dan selalu aku panjatkan segala doa-ku agar pertemanan kita itu lebih dari sekedar teman biasa .

Seraya dunia berkata, dia mencintaimu (mungkin hanya angan-angan) .

Buta

Aku bisa menghapusnya jika kamu mau, tapi jawablah pertanyaanku untuk kali ini ?  Kumohon, sebab aku sangat ingin mengucapkan rasa terimakasih kepadanya .

Siapa gerangan sosok itu yang sangatlah beruntung memilikimu hingga saat ini ? Apa dia yang selalu ada dipikiranku? Apa teman dari teman kita? Atau apakah dia yang lainnya? . Dia berhasil untuk itu, menjagamu, memerhatikanmu, mencemaskanmu lebih dari diriku .

Dia layak menjadi pemenang untuk hatimu, aku gagal lagi . perbuatanku apa selama ini ? Hanya pesan singkat saja yang selalu lewat tiap malamnya, bahkan untuk melihatmu ada dibelakangku setiap hari akupun gagal akibat kecemburuan ini .

Aku bisa apa, hanya cemburu yang selalu menyelimutiku .

Tapi tenang, cemburuku akan hilang beberapa hari kedepan, aku yakin pasti bisa . sebab aku sudah tahu siapa sosok itu, aku lega untuk tidak mencampuri lagi kesehatan dan kegiatanmu sehari-hari seperti biasa .

Aku salah menjatuhkan hati kepada mu, berharap untuk dicinta kembali, berharap dipeduli kasih kembali, berharap diperhatikan lebih dari aku, tapi aku salah menilai diriku sendiri.. Maaf aku egois dalam hal memilikimu .

Mungkin ada benarnya dirimu ketika aku terlalu kaku didepanmu, melihatmu dengannya, bersamanya, berbagi cerita perihal yang entah apa kau ceritakan .

Kebiasaanku yang selalu tidak ingin melihatmu ketika kau bersamanya itu menjadi kesakitan tersendiri bagiku, jujur .

Aku lebih banyak mendengarkan musik, menikmati kopi-kopi ku, menundukkan kepalaku seolah-olah aku senang dengan semuanya padahal aku sama sekali tidak senang atas kelakuanku itu, bagaimana kalau aku mengajakmu berbicara seperti biasanya ? Bolehkah ? Tapi sekali lagi aku takut untuk terlalu dekat , aku takut perasaanku datang lagi , aku takut kau menamparku dengan cibiranmu lagi , aku takut kau membenciku selamanya .

Biarlah seperti ini, ijinkan aku untuk menjadi diriku sendiri . biarlah aku makan semua apa yang kau anggap salah di diriku ini . Mencacilah sampai puas, Tertawalah sampai kau menitihkan air mata, bersenanglah sampai kau melupakan diriku .

Maaf, aku harus menjaga diriku dari kecemburuan ini .

Jumat, 02 Februari 2018

Batasan

Saat dimana hati mulai menjaga batasan denganmu .

Akhirnya aku sadar yang selalu saja menjadikan dirimu begitu, bukan dia atau mereka melainkan aku . Aku yang bahkan tidak tahu mengapa hukuman itu aku dapat setelah mendengar perkataan yang terlontar dari mu .

Aku mungkin saja bisa mengembalikkan semua perkataan darimu itu tapi aku pun sadar bahwa ada hal yang memang harus aku mengalah dalam keadaan seperti sekarang .

Kaupun pantas untuk menjatuhkan sebuah hukuman kepadaku, sebab kaupun memang selalu benar dalam setiap posisimu itu, bukan untuk mengalah darimu melainkan untuk tidak menjadikan sebuah masalah kecil menjadi besar .

Katamu "aku selalu saja menjadikan dia bahan bullyan aku dan teman-temanku"

Kataku "maaf aku sama sekali tidak nafsu menjadikan dirimu dan dia bahan candaan atau bullyan ku, entah aku apa teman-temanku tapi maaf sekali lagi, aku tidak pernah nafsu menjadikanmu sebagai bahan candaan ku .

Sebab aku sadar, dari sini aku pernah pernah menjadikanmu sebagai seseorang yang aku cintai juga sama seperti nya .

Lepas dari semua permasalahan ini, aku mengalah dalam hal ber argumen denganmu, karena sekali lagi kau selalu benar dengan perkataanmu . aku bisa jelaskan semuanya tapi tidak usah aku sudah malas dengan keadaan ini .

Lanjut dariku, aku sudah berenti untuk berharap balas kasih tapi tolong jangan membenci teman-temanku karena aku yang salah sudah memasuki kehidupan mu dengannya, bencilah aku karena aku pantas untuk hal ini .

Kau tetap menjadi pandanganku di setiap pertemuan
Kau tetap menjadi seseorang yang selalu aku nanti
Kaupun tetap menjadi cahaya ketika gelapku menghampiri .

Karena sungguh aku masih ingin lebih dekat lagi denganmu ..

Tapi ada sesuatu dalam hati ini yang ingin menjadikanku tidak lagi mengurusi kehidupanmu . waktupun terlalu tua untuk mengurusi atau bahkan menceritaimu dari sini, buang-buang waktu !

Sekarang, aku hanya ingin menjadi aku, tidak menjadikan diriku lagi menjadi orang lain agar kamu suka, sebab hati mulai memudar dikarenakanmu .

Perkataanmu yang bahkan belum kudengar sebelumnya membuat hati luluh lantah berantakan, tapi tenang hati bahkan pulih dengan sendirinya .

Aku berhenti dari sini untuk memerhatikan dan mencintaimu lagi .
Selamat ! Kau berhasil :)

Terakhir untuk sebuah alasan...

PERKATAANMU ITU SALAH TERHADAPKU !

31

Datang juga tanggal dimana sebuah nama terlahir di bumi ini, nama yang sederhana dan bukan siapa-siapa .

Tepat tanggal 31 ini aku dilahirkan dari rahim seorang perempuan hebat ku, dia bernama ibu, iya dia yang begitu kuat sehingga mampu merawatku seperti sekarang, terimakasih ibu ! :) .

Hari demi hari
Waktu demi waktu
Tahun demi tahunpun sudah terlampaui dengan kisah manis dan pahit .

Sebuah cerita yang mungkin tiada habis untuk aku berbagi denganmu, singkat saja dari sini, aku bahagia terlahir dengan keadaan seperti ini .

Tuhan, terimakasih juga atas semua yang kau titipkan lalu pergi dengan alasannya .
Atas kehendakmu jugalah aku masih bisa berdiri disini bersama orang-orang yang penuh dengan kasih sayangnya terhadapku .

Lepas dari semua usiaku ini yang mungkin saja bisa kau ambil kapan saja, aku pinta kepadamu kutitipkan sebuah hatiku kepada dia yang selalu membuatku penasaran, sayang, cemburu dan jatuh sejadi-jadinya .

Masih tentang dia, begitulah akhirnya ..

Maaf di usia ku yang sekarang aku masih belum bisa memberikan sesuatu yang bernilai dan bisa kau banggakan kapan saja dan dimana saja, aku hanya cuma diriku saja tidak lain dan tidak lebih .

Aku juga hanya pandai untuk menikmati khayalanku yang abu-abu terhadapmu .
Aku hanya aku yang hanya bisa terpukau dengan mu, yang bisa jatuh kepadamu, yang bisa cemburu kepadamu dan hanya bisa menikmati cantik dirimu dari dimensi ku .

Terimakasih untukku kepadamu karena rasa ku akan ku pertahankan sampai mati .
Terimakasih untukku kepadamu karena hanya bisa menegurmu lewat media ku .
Terimakasih juga untukku kepadamu karena kau masih keras kepala akan perhatianku kepadamu .

Mungkin aku hanya bercanda akan semuanya itu, mungkin juga aku terlalu serius memerhatikanmu .. Entahlah mungkin yang bodoh aku .

Maaf, aku tidak berniat untuk mencuri perhatianmu kepadaku, aku hanya ingin aku saja memerhatikanmu disini .

Waktu sudah terlalu tua untuk aku menggalaui sesuatu yang abu-abu ini, kepada siapa saja aku mohon perihal menjaganya dengan konsisten ! Kepadamu seseorang disana yang semakin hari semakin dekat denganmu .

Tolong kau jaga dia
Tolong kau perhatikan dia
Tolong kau tegur dia jika tidurnya terlalu larut
Tolong kau beritahu dia untuk tidak bermalas-malasan

31 .. Tepat malam ini, waktu ini dan hati itu kutitipkan dia untukmu .

Sebab aku tidak ingin lagi terlalu jauh berkhayal perihal memilikumu .

Terakhir, aku menunggumu
Dan maaf

Aku

Bukan siapa-siapa disini .

Kenalkan

Ada yang selalu menunggu untuk hadirmu di sini .

Kenalkan dia, namanya hati .

Kecil, tapi mempunyai harapan yang besar untukmu .. Bukan berarti untuk menghadirkan dirimu seutuhnya hanya saja sekadar berjumpa melihat senyum itu lagi dan lagi .

Terkadang takut selalu menyelimutiku saat kehadiranmu tak kunjung tiba, bukan berarti kau harus selalu hadir dalam hari-hariku melainkan untuk mengetahui kabar darimu, itu saja .. Sewajarnya, karena aku tahu aku belum bisa menjadi seseorang yang tepat untuk kamu andalkan dalam setiap sunyimu .

Mulutku bisa saja untuk mengatakan "aku benci ketika mod kamu sedang tidak baik" tapi Hati ini tidak bisa berbohong untuk mengatakan "Kamu kenapa? Maaf yah sudah memaksamu hadir lagi, aku hanya ingin melihat kehadiranmu disini, melihat senyum itu yang sangat manja" itu saja, sewajarnya .

Kamu pun bisa saja berbohong sedang baik-baik disana tapi kau tidak bisa membohongi hati sedang kau tidak baik-baik saja disana, aku tahu apa yang sedang kau alami saat itu (ini kepedan maaf) .

Aku ingin tahu sedikit saja tentang hal-hal yang membuat mu sebegitunya .. Mungkin aku atau yang lainnya tapi, tolong untuk kau ceritakan sejenak .

Apa aku pernah mendengar semua keluh kesahmu disana?
Secara diam-diam aku selalu saja memancing mu untuk menceritakan tentang mu .. Tentang, yang membuatmu seketika jatuh itu dan aku ingin kau menegurku jika ucapanku selama ini salah terhadapmu yang terkadang bisa membuatmu kesal .

Hati hanya ingin kau untuk bercerita, aku bisa saja acuh terhadapmu tapi tidak ! Hatiku berkata lain untukmu dia selalu saja penasaran denganmu .

Dia tidak ingin kamu sendiri di sana seolah kau baik-baik saja .
Dia tidak ingin kamu sedang dalam fase yang sedang turun .
Dia tidak ingin kamu acuh tak acuh dengan sekelilingmu .
Dia tidak ingin kamu sesedih demikian .
Dia tidak ingin kamu untuk tidak menjaga kesehatan mu .

Dia ingin melihatmu tersenyum bahagia selalu, seolah kau baik-baik saja
Dia ingin senyummu selalu melekat
Dia ingin kamu tidak menyendiri begitu

Tapi, dia tidak tahu kenapa selalu saja gagal dalam hal memerhatikanmu, apa aku yang terlalu kaku atau kau yang terlalu tertutup .

Teruntuk dirimu jika berkenan aku ingin tahu sampai dimana letak masalahmu itu, bukannya cari perhatian darimu tapi sangat ingin mengetahuinya tapi jika belum bisa, maaf beginilah hatiku selalu saja dan masih penasaran .

Hatiku menyanyangimu, sungguh !

Hadirmu selalu aku tunggu, bahkan disaat kau pun tidak ada, hatiku masih merasa ada di dekatmu .

Elv.. Hatiku masih penasaran denganmu...

Kamu kenapa?
Baik-baik saja?
Masalah kamu apa?
Cerita dong?
Dan ..

Aku sayang dalam hal memerhatikanmu .

Selamat malam elv, jangan begadang terus :)



Sehat Selalu

Hei kamu, aku ingin sedikit bercerita denganmu, bisakah? .

Aku ingin cerita tentang apa yang selalu membuatku menjadi seseorang yang sedikit gila . untuk mencari perhatian darimu dan semua temanku, sebab aku takut di satu hari kemudian kita tidak akan pernah lagi bisa berjumpa seperti saat ini .

Aku takut pertama, untuk kehilangan senyum mu itu dan anggun dirimu dan kedua, aku takut untuk kehilangan orang-orang disekitarku nanti .. Sebab aku sudah terbiasa dengan kesendirian .

Aku juga takut ketika nanti kau sendirian disana sama seperti aku tapi tenang doa ku selalu menyertaimu disini walau kita sebatas teman tapi aku sangat suka denganmu .

Apakah nanti kita dipertemukan dalam keadaan baik-baik saja atau apakah kita nanti dipertemukan ditempat berbeda, kau dengan kekasihmu dan aku dengan ketiadaanmu, entahlah elv semua sudah di atur itu .

Kenapa aku selalu memerhatikanmu lewat pesan singkatku saja? Kenapa tidak secara langsung saja? Entahlah aku tidak tahu sebabnya apa yang terpenting kau masih sehat-sehat disana dan menjadi sosok yang selalu aku tunggu di tempat biasa ini :) .

Aku suka cara senyum mu
Aku suka cara kamu memerhatikan sekeliling mu
Aku suka cara membuatmu tertawa lepas
Aku suka mata indah mu
Aku suka cara berjalan mu
Aku suka ..

Elv ..

Tenang dulu, kau tidak perlu berpikir apa yang ada dalam rasaku ini, cukup kau membacanya saja, aku sudah bahagia . sangat !

Nanti, kalau kita sudah tidak dipertemukan di tempat biasa itu .. Kau boleh melupakan semuanya atau kau boleh saja menjadikannya sebuah kenangan yang terpenting dalam hidupmu .

Kita sudah di jantung terakhir rutinitas ini, entah esok atau lusa kita akan memakai sebuah pakaian yang sama pula .

Aku dengan segala mimpiku akan berusaha mewujudkannya lagi
Kau dengan segala mimpimu akan  berusaha mewujudkannya juga .
Dan tempat di mana aku selalu menunggumu akan menjadi sebuah kenangan yang membuatku selalu bahagia

Sehat selalu ..

Aku masih ingin sedikit untuk berbicara kepadamu .

Tunggu, aku rindu

Ada perasaan gelisah ketika aku pergi, sebuah tanya timbul dari lubuk hati ini .. "Apa kau baik-baik saja? Apa kau masih membenciku? Apa kau masih menginginkan kehadiran ku? Apa kau sudah senang? Apa kau sedih?" .

Terlalu banyak pertanyaan yang timbul, lantas aku tidak bisa berbuat apa-apa seketika juga, karena di sisi lain kau masih ragu untuk menghadirkan aku di sekitar mu lagi .

Apa kau jahat dengan begitu? Saya rasa tidak karena aku yang menginginkan semua itu terjadi, maaf aku bukannya pergi darimu, aku hanya ingin kau menikmati kesendirianmu dulu tidak perlu lama nanti aku jenuh dengan semuanya.. Sewajarnya saja yang jelas kau sudah tahu sendiri itu tidak mengenakkan bagi siapapun yang merasakannya .

Aku ingin kau kembali disini, seperti biasa .. Kala dimana waktuku tersita oleh senyumanmu, tingkahmu dan keanggunan mu itu . ohh.. Aku sangat ingin merasakan kehadiranmu lagi seperti biasanya .

Tapi, jika memang kau belum siap hadir dalam rutinatas seperti biasanya, kau berhak untuk sendiri lagi, membiasakan dirimu tanpa suara sumbang yang terdengar di telingamu, agar kau tenang, agar kau cukup, agar kau senang, agar kau santai dan agar kau lupa cerita bersama ku lagi .

Selang waktu berjalan, kau pun akan sadar akan semuanya, ada rindu disana yang merasuki mu datang perlahan, andai hembusan angin malam bisa bersuara mungkin suaranya akan seperti ini "Heii.. Dia merindukanmu, berbagilah tawa dengannya lagi.. Senyumkan hari-harinya lagi" .

Apa kau jahat? Tidak ! Sekali lagi, semua ini kehendakku yang membuatmu begini, maafkan lagi untuk hal ini ..

Aku....

Hanya rindu senyum dan tingkahmu .

Pergi

Jam menunjukkan waktu setempat wilayah timur, ada sedikit yang mengganjal dalam hatiku yang membuatku penasaran akan hal yang terjadi malam itu .

Seseorang keluar dari grub pertemanan kita, siapa dia ? Mengapa ? Apa sebab ? Seketika pikiran tidak tenang bertanya pada diri sendiri"mengapa dia keluar?" .

Semakin penasaran aku dijadikannya, aku mencari tahu lantas kepadamu . Bertanya perihal tentang seseorang itu

"Kenapa dia keluar dari grub?"

Katamu..
"Tidak tahu juga" jawaban yang semakin membuatku penasaran .

Mencoba meyakinkan mu untuk menjawab sejujur-jujurnya, lantas aku bertanya lagi kepadamu ..
Katamu..

"Mungkin lagi tidak enak dengan anak-anak"..

"Maksudnya ?"

"Dia beranggapan kalau kamu menyentimen dia" ..

Jawabku .. "Ah? Kenapa? Sebabnya apa?

"Iya, dia cuma mengatakan salahka aku menyukai teman sekelas kamu" (kamu itu tertuju padamu) .

"Wah, maksudnya apaan ? Maksudnya aku tidak suka dia kalau dekat kamu?"

"Mungkin begitu"
Jawabmu..

Seketika aku jatuh, mengapa dia mengatakan demikian kepadaku ? Apakah dia beranggapan kalau aku menyukaimu juga ? Hmm kamu benar, aku menyukai dia ! Tapi tunggu dulu ..

Semua hanya dulu dan aku tidak sama sekali menganggap kamu adalah musuhku, kamu berhak untuk mendekati dia, akupun berhak ! Tapi anggapanmu tentang aku menyentimenmu itu salah .. Aku malah senang ketika seseorang menyukai juga orang yang aku sukai .. Dulu !

Berarti kamu berhasil untuk meniadakanku . tenang aku tidak marah, perasaanku tentang dia sudah hilang ..

Kaupun mestinya senang dan tidak usah menganggap aku sebagai penjahat dalam hubunganmu itu .

Kaupun mempojokkan aku seakan-akan, karena kaupun berhak atas hal itu .

Dia memintaku untuk pergi ? Silahkan aku akan pergi demi kebaikan dirimu .

Aku hanya tidak menyangka kenapa semua ini bisa terjadi sebegitu cepatnya . kumohon.. Aku baru saja bisa berbicara sedekat nadi kepadanya lantas aku di hukum seberat ini kepadamu yang menganggap aku hanya merusak hubunganmu .

Kau tidak perlu takut, kan sudah kubilang aku dan perasaan ini kepadanya tidak lebih lagi seperti dulu, aku sudah menghapusnya menjadi pertemanan yang kekal ! Semoga ..

Dan, jika kaupun masih merasa belum memercayaiku seutuhnya, tenang aku tidak akan lagi mengusik kehidupannya, seperti memerhatikannya dari layar handphoneku ini, menyuruhnya untuk tidak terlalu lama begadang dan mengingatkannya makan .

Kini kaupun bebas, tidak akan ada lagi yang menghalangi hubunganmu itu . seperti sedia kalanya aku harus berpura-pura lagi tidak mengajaknya berbicara padahal sedih rasanya ketika harus seperti ini lagi, berat rasanya aku harus pergi dari dia .

Maafkan malam ini aku pergi untuk menemukan rumah baruku dan kaupun bebas dengannya ..

Yang aku sesalkan aku baru saja berbicara beberapa hari setelah kejadian ini, aku baru saja menikmati senyum manis itu, aku baru saja melihat anggun dirinya .. Lantas aku harus pergi demi kebaikanmu dan hubungan mu .

Terimakasih, sehat-sehat elv .

Pergi !